Nyala api menghanguskan kamp tersebut, dan 55 tempat tinggal yang dihuni keluarga pengungsi Rohingya dilahap si jago merah hingga kobarannya menjilat langit dengan gumpalan asap. Para pengungsi bergegas dievakuasi ke tempat yang aman.
Sufia Khatoon (32 tahun), sedang tidur di dalam kamp bersama ibu dan anaknya yang cacat fisik saat kebakaran terjadi.
Baca Juga: Viral Driver Ojol di Solo Kedapatan Membawa Paket Miras, Inilah Unggahan Pernyataan Tersangka
Diungkapkannya, “Ketika kami melihat api, saya memegang tangan ibu saya dan menggendong anak saya dan melarikan diri ke tempat yang aman di luar kamp,” tuturnya.
“Kami kehilangan segalanya. Api bahkan menghanguskan sedikit uang yang kami simpan untuk kebutuhan sehari-hari. Kami tidak punya satu rupee [India] untuk membeli air,” kata Sufia Khatoon.
Dia memohon kepada pemerintah dan kelompok-kelompok bantuan untuk bantuan makanan dan tempat tinggal.
Pengungsi Tidak Berdokumen
Asif Mujtaba, seorang aktivis yang berbasis di Delhi, mengatakan bahwa kelompoknya adalah salah satu yang pertama memberikan bantuan segera setelah api padam.
“Kami memindahkan mereka yang membutuhkan perhatian medis ke rumah sakit terdekat, dan mengatur air dan makanan untuk para pengungsi,” kata Mujtaba.