Bangladesh saat ini menahan lebih dari satu juta orang Rohingya di kamp-kamp yang sempit dan kumuh di sepanjang perbatasannya dengan Myanmar.
Sejumlah besar Rohingya juga mengungsi ke negara-negara tetangga di Asia, termasuk India dan Malaysia.
Baca Juga: Beri Kado Alphard untuk Rizky Billar dan Lesti Kejora, Basuki Surodjo Ungkap Alasannya
Kebakaran itu terjadi di tengah tindakan keras pemerintah India terhadap pengungsi Rohingya yang tinggal di negara itu. Pada bulan Maret, polisi di kota Jammu dan New Delhi memenjarakan lebih dari 200 pengungsi, mengatakan mereka tinggal di negara itu “secara ilegal”.
Pemerintah nasionalis Hindu India mengatakan akan mendeportasi para pengungsi Rohingya ke Myanmar yang bertentangan dengan prinsip non-refoulement, yang melarang suatu negara mengembalikan pengungsi ke negara di mana mereka akan menghadapi penyiksaan.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan agar tidak mendeportasi Rohingya ke Myanmar, yang juga mengalami kudeta militer pada Februari.
Baca Juga: Sempat Klaim Dirinya Pengangguran, El Rumi Dapat Tawaran Main Sinetron
Untuk saat ini, deportasi mereka telah diblokir oleh Mahkamah Agung India. Tapi 300 pengungsi masih dipenjara.
Sementara Polisi setempat melakukan penyelidikan atas kebakaran tersebut, beberapa pengungsi tidak mengesampingkan sabotase.
“Rupanya, penyebab kebakaran adalah korsleting,” kata Bharat Singh, seorang petugas investigasi Polisi Delhi.