Amerika Serikat Komitmen Sumbang 500 Juta Vaksin Covid-19 ke 90 Negara di Seluruh Dunia

- 10 Juni 2021, 22:00 WIB
ILUSTRASI - Amerika Serikat akan sumbangkan 500 juta dosis vaksin Covid-19.
ILUSTRASI - Amerika Serikat akan sumbangkan 500 juta dosis vaksin Covid-19. /Pixabay.com/ Hakan German

PR CIREBON - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan membeli dan malakukan donasi atau menyumbangkan 500 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer bagi lebih dari 90 negara di seluruh dunia.

Joe Biden juga menyerukan agar negara-negara demokrasi di seluruh dunia turut membantu mengakhiri pandemi Covid-19 yang mematikan.

Pengumuman donasi ratusan juta vaksin oleh Gedung Putih muncul sebelum Joe Biden bertemu dengan para pemimpin negara G7 di Inggris.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Minta Komnas Perempuan Bijak Soal Dugaan Pelecehan oleh Gofar Hilman

"Tujuan dari donasi hari ini adalah untuk menyelamatkan nyawa dan mengakhiri pandemi dan akan memberikan dasar untuk tindakan tambahan yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang," kata Gedung Putih pada 10 Juni 2021 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, akan menyediakan 200 juta dosis pada tahun 2021 dan 300 juta dosis pada paruh pertama tahun 2022.

Ratusan juta vaksin itu kemudian akan didistribusikan oleh AS ke 92 negara berpenghasilan rendah dan Uni Afrika.

Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo, Berikut Kebijakan yang Diterapkan bagi Para Atlet, Salah Satunya Tidak Bisa Berpelukan

“Kemitraan kami dengan pemerintah AS akan membantu membawa ratusan juta dosis vaksin kami ke negara-negara termiskin di seluruh dunia secepat mungkin,” kata Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla.

Sumbangan baru ini melampaui sekitar 80 juta dosis vaksin yang telah dijanjikan Washington untuk disumbangkan pada akhir Juni, dan 2 miliar dolar AS (sekitar Rp28,5 triliun) pendanaan yang dialokasikan untuk program berbagi vaksin COVAX yang dipimpin oleh WHO dan GAVI, kata Gedung Putih.

Baca Juga: Sang Anak Berulang Tahun, Alvin Faiz: Tak Ada Kata yang Pantas Selain 'Maaf'

GAVI dan WHO menyambut baik inisiatif untuk menyumbangkan vaksin ke negara miskin tersebut.

Namun, kelompok kampanye anti kemiskinan Oxfam menyerukan lebih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan produksi vaksin global.

"Tentunya, 500 juta dosis vaksin ini disambut baik karena akan membantu lebih dari 250 juta orang, tetapi itu masih sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan di seluruh dunia," kata pemimpin vaksin Oxfam Americas, Niko Lusiani.

Baca Juga: Singgung Kerumunan Ojol yang Dapat Orderan BTS Meal, Zubairi Djoerban: Saya 'Terkesima' dan Prihatin

"...kita membutuhkan transformasi menuju pembuatan vaksin yang lebih terdistribusi sehingga produsen yang memenuhi syarat di seluruh dunia dapat menghasilkan miliaran dosis lebih murah dengan persyaratan mereka sendiri, tanpa kendala kekayaan intelektual," Lusiani menambahkan dalam sebuah pernyataan.

Joe Biden telah mendukung seruan untuk penghapusan hak kekayaan intelektual vaksin, tetapi tidak ada kesepakatan internasional tentang bagaimana upaya itu dilanjutkan.

Lebih lanjut, sumbangan vaksin itu dimaksudkan untuk "memperkuat perjuangan global melawan pandemi," kata Gedung Putih.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Sebut Resimen Kadet Mahasiswa Sebagai Kekuatan Sipil untuk Mempertahankan NKRI

Sumbangan tersebut akan menjadi bagian dari total komitmen AS sebesar 4 miliar dolar AS (sekitar Rp57 triliun) untuk COVAX yang diumumkan awal tahun ini, kata seorang pejabat Gedung Putih.

Diketahui, pandemi Covid-19 telah menewaskan sekitar 3,9 juta orang di seluruh dunia.

Infeksi dilaporkan terjadi di lebih dari 210 negara dan wilayah sejak kasus pertama diidentifikasi di Tiongkok pada Desember 2019.

Baca Juga: Lawless Jakarta Depak Gofar Hilman, Ernest Prakasa: Respect!

Washington juga mengambil langkah-langkah untuk mendukung produksi lokal vaksin Covid-19 di negara lain, termasuk melalui inisiatif Quad dengan Jepang, India, dan Australia.

"Presiden Biden telah menjelaskan bahwa perbatasan tidak dapat mencegah pandemi ini dan telah bersumpah bahwa negara kita akan menjadi gudang vaksin," kata Gedung Putih.

Pengumuman Biden muncul di tengah meningkatnya tekanan untuk AS, yang kini telah memberikan sedikitnya satu suntikan vaksin kepada sekitar 64 persen populasi orang dewasa, untuk meningkatkan sumbangan suntikan Covid-19 ke negara-negara lain yang putus asa mencari dosis.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x