PR CIREBON - Pandemi virus corona atau Covid-19 menghantam dengan keras seluruh dunia termasuk negara-negara di benua Amerika selama lebih dari setahun.
Namun, Haiti telah melaporkan kasus dan kematian akibat terinfeksi Covid-19 yang relatif lebih sedikit.
Kondisi yang terjadi memungkinkan Haiti untuk menutup pusat perawatan Covid-19.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Al Jazeera, kekurangan pasien menjadi alasan utama penutupan tersebut.
Namun kondisi di Haiti kini jauh berbeda. Ketika beberapa negara kaya di seluruh dunia bergerak ke fase pasca pandemi berkat kampanye vaksinasi yang ekstensif, Haiti justru harus bergulat dengan Covid-19.
Haiti sebelumnya ragu-ragu untuk menerima penjatahan vaksin gratis melalui mekanisme COVAX yang didukung PBB atas masalah keamanan dan logistik.
Sehingga, negara tersebut belum memberikan satu suntikan vaksin virus corona atau Covid-19 pada warganya.
Bulan lalu, infeksi dan kematian meningkat lebih dari lima kali lipat setelah kedatangan varian baru Covid-19.
Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) menyebut kondisi yang terjadi di Haiti sebagai "kisah peringatan tentang seberapa cepat hal-hal dapat berubah dengan virus ini".
Dua rumah sakit utama yang merawat pasien Covid-19 di ibu kota Port-au-Prince mengumumkan pekan lalu bahwa pihaknya sudah jenuh dengan kondisi ini.
"Kami kewalahan dengan pasien," kata Marc Edson Augustin, direktur medis Rumah Sakit St Luke.
Jean 'Bill' Pape, pakar penyakit menular terkemuka Haiti mengatakan, negara itu sekarang tidak siap seperti sebelumnya.
Baca Juga: Hyeri Girl's Day Sumbangkan Dana 50 Juta Won di Perayaan Hari Ulang Tahunnya
“Kita perlu membuka kembali pusat-pusat perawatan baru untuk meningkatkan jumlah tempat tidur khusus Covid-19,” terangnya.
Angka resmi virus corona tetap relatif rendah di negara berpenduduk lebih dari 11 juta orang.
Hanya 15.895 kasus dan 333 kematian telah dicatat sejak awal tahun lalu. Angka ini menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Namun data terbatas, karena tingkat pengujian yang rendah dan dokter mengatakan angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.***