Pertimbangan finansial, bukan perhatian para atlet, itulah yang membuat Presiden IOC Thomas Bach menyerukan “pengorbanan” dari rakyat Jepang.
Di antara pekerja di Jepang, ada ketidakpuasan yang meluas atas penanganan pandemi oleh pemerintah dan dampak ekonominya.
Dengan 83 persen orang Jepang mendukung pembatalan atau penundaan Olimpiade, jelas ada kekhawatiran di kelas penguasa kerusuhan sosial.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Bulanan, Juni 2021: Leo, Libra, Virgo, dan Scorpio akan Sukses
Dukungan untuk Perdana Menteri Yoshihide Suga telah turun menjadi 32,2 persen, sementara Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dan oposisi utama Partai Demokrat Konstitusional (CDP) masing-masing hanya 21,4 persen dan 4,4 persen.
Berusaha untuk mengatasi kemarahan ini, Rabu lalu, Asahi Shimbun yang berpengaruh, sponsor resmi Olimpiade, menerbitkan editorial yang menyerukan pembatalan Olimpiade.
“Pembatalan Olimpiade tentu sebaiknya dihindari, tidak hanya demi atlet yang telah berlatih keras untuk Olimpiade, tetapi juga untuk banyak orang yang telah melakukan segala macam persiapan untuk acara tersebut,” katanya.
Baca Juga: 5 Idol K-Pop Pria yang Rayakan Ulang Tahun di Bulan Juni 2021, Ada Haechan dan Taeil NCT
“Tetapi prioritas utama harus terletak pada pemeliharaan struktur dasar yang melindungi kehidupan, kesehatan, dan mata pencaharian warga. Olimpiade tidak boleh dibiarkan mengundang situasi yang mengancam struktur ini," sambungnya.