PR CIREBON- Penolakan luas untuk mengadakan Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan dimulai pada 23 Juli terus tumbuh di Jepang lantaran pandemi Covid-19 memburuk di seluruh negeri.
Meskipun demikian, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, yang didukung oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), tetap akan melanjutkan Olimpiade Tokyo meskipun kemungkinan besar Olimpiade akan diadakan dalam keadaan darurat.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman wsws.org, protes terhadap Olimpiade Tokyo telah terjadi di media sosial dengan demonstrasi kecil secara langsung juga terjadi di Tokyo dan kota-kota Jepang lainnya.
Sementara banyak yang sangat berhati-hati untuk menghadiri demonstrasi ini, petisi online yang menuntut penghentian Olimpiade telah mengumpulkan ratusan ribu tanda tangan.
Kekhawatiran yang dimiliki orang-orang cukup beralasan. Pemerintah Yoshihide Suga pada hari Jumat memperpanjang keadaan darurat hingga 20 Juni untuk sembilan prefektur dan kota, termasuk Tokyo.
Hingga Minggu, ada 741.674 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan 12.920 kematian. Ini termasuk 3.599 kasus baru dari hari sebelumnya.
Baca Juga: Iran Sebut Ada Kemajuan Dalam Kesepakatan Nuklir: tetapi Masalah Tetap Ada
Angka-angka resmi tentu saja kurang karena orang merasa sulit untuk menerima tes atau perawatan. Selain itu, hanya 2,4 persen dari populasi yang divaksinasi lengkap.