Sebut Konflik Israel-Palestina Berpotensi Jadi Krisis Tak Tertahankan, Sekjen PBB: Harus Segera Dihentikan

- 17 Mei 2021, 15:45 WIB
Sekjen PBB menyebutkan bahwa konflik antara Israel dan Palestina berpotensi menjadi krisis tak tertahankan, sehingga harus segera dihentikan
Sekjen PBB menyebutkan bahwa konflik antara Israel dan Palestina berpotensi menjadi krisis tak tertahankan, sehingga harus segera dihentikan /Pool via REUTERS/Michael Sohn

PR CIREBON – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres memohon untuk segera diakhirinya kekerasan mematikan antara Israel-Palestina.

Dalam sebuah pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB pada Minggu, 16 Mei 2021, Sekjen Guterres memperingatkan bahwa pertempuran itu dapat menjerumuskan kawasan ke dalam krisis yang tak tertahankan.

"Pertempuran harus dihentikan. Itu harus segera dihentikan," kata Sekjen PBB Guterres ketika ia membuka sesi Dewan Keamanan yang ditunda oleh sekutu Israel, Amerika Serikat.

Baca Juga: Israel Kecam Bella Hadid Usai Lakukan Unjuk Rasa Dukung Palestina di Jalanan New York

Guterres menyebut kekerasan yang telah menewaskan hampir 200 orang selama seminggu terakhir itu sangat mengerikan.

"Konflik ini memiliki potensi untuk melepaskan krisis keamanan dan kemanusiaan yang tak tertahankan dan untuk lebih jauh menumbuhkan ekstremisme, tidak hanya di wilayah Palestina yang diduduki dan Israel, tetapi di kawasan secara keseluruhan," katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Guterres mengutuk kekerasan baru pada hari Minggu yang menewaskan 40 warga Palestina, korban tewas terburuk sejak kerusuhan pecah.

Baca Juga: Gelar Silaturahmi Daring, Menkeu Sri Mulyani: Terus Belajar Jadi Manusia yang Lebih Baik

"Siklus pertumpahan darah, teror dan kehancuran yang tidak masuk akal ini harus segera dihentikan," Guterres menekankan.

Dia juga memperbarui kritik terhadap serangan Israel pada hari Sabtu yang menghancurkan kantor Gaza dari dua outlet berita utama, Al-Jazeera dan Associated Press.

"Jurnalis harus diizinkan bekerja tanpa rasa takut dan pelecehan. Penghancuran kantor media di Gaza sangat memprihatinkan," ujar Guterres.

Baca Juga: Negara-negara Muslim Mengutuk 'Serangan Barbar' Israel Terhadap Palestina

Israel melancarkan serangan udaranya setelah Hamas, gerakan militan asal Palestina yang mengendalikan Gaza, mulai menembakkan roket sebagai tanggapan atas tindakan negara Yahudi itu di Yerusalem.

"Roket dan mortir di satu sisi dan pemboman udara dan artileri di sisi lain harus dihentikan. Saya mengimbau semua pihak untuk memperhatikan seruan ini," kata Guterres.

Dia juga menyuarakan kekhawatiran atas kebangkitan gerakan ekstremis Yahudi dan dorongan untuk mengusir warga Palestina dari Yerusalem membantu memicu krisis.

Baca Juga: Hibur Sang Istri yang Sedang Mengandung, Caesar Hito Ajak Felicya Angelista Liburan ke Villa Mewah

"Di Israel, kekerasan oleh kelompok dan massa yang mirip main hakim sendiri telah menambah dimensi menghebohkan lebih lanjut ke krisis yang sudah memburuk," kata Guterres.

Ia menekankan bahwa pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menghentikan kekerasan itu.

"Para pemimpin di semua sisi memiliki tanggung jawab untuk mengekang retorika yang menghasut dan menenangkan ketegangan yang meningkat," pungkasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x