Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Tetap Lakukan Pembangunan di Yerusalem: Itu Ibu Kota Kami

- 10 Mei 2021, 19:05 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya akan tetap membangun di Yerusalem sebagai ibu kota.*
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya akan tetap membangun di Yerusalem sebagai ibu kota.* /Reuters/Ammar Awad

Yerusalem Timur adalah salah satu wilayah yang diincar Palestina untuk negara masa depan. Negosiasi kenegaraan yang disponsori AS dengan Israel terhenti pada 2014. Sementara Israel menganggap semua bagian Yerusalem sebagai ibukotanya, status yang tidak diakui di luar negeri.

“Kami dengan tegas menolak tekanan untuk tidak membangun di Yerusalem. Saya menyesal, tekanan ini telah meningkat akhir-akhir ini," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi sebelum peringatan nasional penjajahan Israel atas Yerusalem Timur dalam perang tahun 1967.

Baca Juga: Dewi Sandra Menangis dan Binggung Melihat Tragedi di Masjid Al Aqsa Palestina: Senjata Lawan Sajadah

“Saya juga mengatakan kepada teman-teman kita: Yerusalem adalah ibu kota Israel dan sama seperti setiap negara membangun ibu kotanya, kita juga memiliki hak untuk membangun di Yerusalem dan membangun Yerusalem. Itulah yang telah kami lakukan dan itulah yang akan terus kami lakukan,” kata Netanyahu.

Petugas medis Palestina mengatakan setidaknya 90 orang terluka pada hari Sabtu setelah polisi Israel menindak pengunjuk rasa Palestina di luar Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki.

Tindakan keras itu terjadi ketika sekitar 90.000 jamaah Muslim berdoa di Masjid Al-Aqsa di dekatnya pada malam suci Islam Lailatul Qadar, doa paling suci selama bulan Ramadhan.

Baca Juga: Resep Mudah Membuat MPASI Macaroni Schotel Kukus, Cocok untuk Bayi Mulai Usia 9 Bulan

Kekerasan itu terjadi setelah pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa dan melukai lebih dari 200 warga Palestina pada Jumat malam.

Pasukan Israel mengatakan 17 perwira mereka terluka selama dua hari terakhir.

Netanyahu mengatakan Israel mengizinkan kebebasan beribadah tetapi tidak akan membiarkan elemen ekstremis mengganggu perdamaian di Yerusalem.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x