Pengusiran Diplomat AS oleh Rusia Disebut Upaya Balas Dendam atas Sanksi AS

- 17 April 2021, 17:30 WIB
Vladimir Putin setujui pengusiran diplomat AS dari rusia sebagai upaya pembalasan.
Vladimir Putin setujui pengusiran diplomat AS dari rusia sebagai upaya pembalasan. /Kremlin via Reuters

PR CIREBON - Rusia meminta 10 diplomat AS untuk meninggalkan negara itu, sebagai pembalasan atas pengusiran diplomat oleh AS terhadap sejumlah duta besar Rusia.

Pengusiran diplomat oleh Rusia tersebut atas dugaan aktivitas jahat, dan menyarankan duta besar AS kembali untuk berkonsultasi.

Langkah pengusiran diplomat tersebut merupakan pembalasan yang telah disetujui Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagai tanggapan atas serangkaian sanksi pemerintah AS.

Baca Juga: Demi Capai Impian Ayahnya, Pria ini Rela Tinggalkan Jenazah Sang Ayah untuk Ikuti Tes Polisi

Termasuk sanksi pembatasan pasar utang negara.

Meskipun Moskow menanggapi dengan cepat dan dengan langkah-langkah yang dirancang untuk merugikan kepentingan AS dan mengecilkan jejak diplomatiknya.

Mereka tetap membiarkan pintu terbuka untuk dialog dan tidak mematikan gagasan, yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden, tentang KTT Putin-Biden.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Covid-19 Disebabkan Karena Kekurangan Vitamin C, dan Bukan Akibat Virus?

"Sekarang adalah waktunya bagi Amerika Serikat untuk menunjukkan akal sehat dan berbalik ke arah konfrontasi," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

"Jika tidak, serangkaian keputusan menyakitkan bagi pihak Amerika akan diterapkan," tambahnya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Jumat, 16 April 2021.

Dia juga mengatakan, pihaknya memiliki opsi untuk merugikan AS secara ekonomi, juga menyusutkan korps diplomatiknya di Rusia menjadi hanya 300 orang.

Baca Juga: Harganya Capai Rp592,000, Petani Malaysia Berhasil Eksperimen Muskmelon Jepang

Akan tetapi, mereka akan menahan tembakan untuk saat ini.

Rusia-AS, hubungan mereka merosot ke level terendah setelah Perang Dingin bulan lalu.

Ketika Joe Biden mengatakan kalau dia pikir Vladimir Putin adalah seorang "pembunuh".

Baca Juga: Ratusan Orang Protes Penembakan Polisi Terhadap Adam Toledo, Picu Ketegangan Rasial

Rusia memanggil duta besarnya untuk AS kembali agar mengadakan diskusi, tetapi utusan tersebut masih belum kembali hampir sebulan kemudian.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan John Sullivan, duta besar AS untuk Rusia, juga harus pulang untuk berkonsultasi.

Washington mengatakan sanksi itu sendiri adalah balasan atas campur tangan Rusia dalam pemilihan AS tahun lalu, peretasan dunia maya, penindasan Ukraina, dan dugaan tindakan jahat lainnya, yang dibantah Rusia

Baca Juga: Dampingi Sandiaga Uno Vaksinasi Pelaku Ekonomi Kreatif, dr. Tirta: Banyak Teman-teman Artis yang Hadir

"Bukan kepentingan kami untuk memasuki siklus eskalasi, tetapi kami berhak untuk menanggapi setiap pembalasan Rusia terhadap Amerika Serikat," kata seorang perwakilan Departemen Luar Negeri melalui email.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x