Mantan presiden Donald Trump membatalkan perjanjian, di mana Iran dijanjikan keringanan sanksi sebagai imbalan atas pembatasan besar pada program nuklirnya.
Sebaliknya, Trump memberlakukan hukuman ekonomi besar-besaran termasuk larangan sepihak pada negara lain untuk membeli minyaknya.
Baca Juga: 2 Minuman Segar yang Cocok Dinikmati di Saat Bulan Puasa Ramadhan
Iran ingin Amerika Serikat mencabut sanksi sebelum membatalkan tindakan yang diambilnya.
Sebagai bentuk protes yang membuat negara itu menjauh dari kepatuhan.
Departemen Luar Negeri mengatakan Jumat bahwa delegasi AS akan tetap di Wina, di mana mereka mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan Iran melalui perantara Eropa.***