Data Mentah Asal Usul Covid-19 Sulit Didapatkan Penyelidik WHO, Sebut Dirahasiakan oleh Tiongkok

- 31 Maret 2021, 13:05 WIB
Lambang WHO. WHO menyebut bahwa data mentah asal usul Covid-19 sengaja dirahasiakan Tiongkok.*
Lambang WHO. WHO menyebut bahwa data mentah asal usul Covid-19 sengaja dirahasiakan Tiongkok.* //Pixabay/Padrinan

PR CIREBON – Hasil penelitian tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap asal usul virus Corona dan pandemi Covid-19 di Tiongkok masih belum diungkapkan.

WHO melakukan penelitian asal usul Covid-19 tersebut pada bulan Januari lalu selama beberapa minggu di Wuhan, Tiongkok.

Selain mengunjungi pasar hewan Wuhan, selama di Tiongkok, WHO juga mengunjungi laboratorium yang disebut-sebut penyebab Covid-19 karena adanya kebocoran.

Baca Juga: Dilarang Pacaran Sejak SMP, Lesti Kejora Akui Sempat Berbohong pada Orang Tua

Kini, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa data mentah asal usul Covid-19 dirahasiakan Tiongkok dari tim WHO.

Sebelum Tedros, salah satu penyelidik tim WHO juga mengatakan hal yang serupa terkait data mentah asal usul Covid-19.

Sebagaimana diberitakan di Pikiran Rakyat dalam artikel "Dirjen WHO: Data Asal-usul Covid-19 di China Dirahasiakan dari Tim Penyelidik WHO" ia mengatakan penolakan itu berpotensi mempersulit upaya untuk memahami bagaimana pandemi global dimulai.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Bulanan, 1-30 April 2021, Cancer Jadi Pusat Perhatian Berubah, Virgo Menyembuhkan Diri

“Dalam diskusi saya dengan tim, mereka mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengakses data mentah,” kata Tedros, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 31 Maret 2021.

“Saya berharap studi kolaboratif di masa mendatang mencakup berbagi data yang lebih tepat waktu dan komprehensif," ucapnya.

Dalam laporan akhirnya, yang ditulis bersama dengan para ilmuwan Tiongkok, tim yang dipimpin WHO yang menghabiskan empat minggu di sekitar Wuhan pada Januari-Februari 2021.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Bulanan, 1-30 April 2021: Hidup Tak Adil bagi Libra hingga Sagitarius Bangkitlah

Laporan WHO tersebut menyebutkan Covid-19 mungkin ditularkan dari kelelawar ke manusia. Kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin menjadi penyebabnya.

Namun, ketidakmampuan misi WHO untuk menyimpulkan di mana atau bagaimana virus mulai menyebar pada manusia berarti bahwa ketegangan akan terus berlanjut tentang bagaimana pandemi dimulai.

Amerika Serikat sebelumnya menuduh Tiongkok menghalangi WHO untuk menyelidiki Covid-19.

Baca Juga: Selalu Terlihat Harmonis, Sule Ungkap Pertengkaran Hebat dengan Nathalie Holscher: Sampai Kita Nggak Ketemu

"Studi pakar internasional tentang sumber virus SARS-CoV-2 tertunda secara signifikan dan tidak memiliki akses ke data dan sampel asli yang lengkap,” kata pernyataan bersama Australia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Israel, Jepang, Latvia, Lithuania , Norwegia, Korea, Slovenia, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Tedros menyebutkan masih perlu menyelidiki lebih lanjut tentang asal usul Covid-19 di laboratorium Wuhan.

“Saya tidak percaya bahwa penilaian ini cukup ekstensif. Data dan studi lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mencapai kesimpulan yang lebih kuat," katanya kepada negara-negara anggota dalam sambutan yang dirilis oleh WHO.

Baca Juga: Memes Prameswari Akui Diselingkuhi Mantan Bule, Billy Syahputra: Kamu Suka Lokal, Nggak?

Pemimpin tim WHO, Peter Ben Embarek, mengatakan 'sangat mungkin' virus tersebut telah beredar pada November atau Oktober 2019 di sekitar Wuhan, dan berpotensi menyebar ke luar negeri lebih awal dari yang didokumentasikan sejauh ini.

“Kami mendapat akses ke cukup banyak data di banyak area berbeda, tetapi tentu saja ada area di mana kami mengalami kesulitan untuk mendapatkan data mentah dan ada banyak alasan bagus untuk itu,” katanya, mengutip undang-undang privasi dan batasan lainnya.

Walter Stevens, duta besar Uni Eropa untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, menyerukan studi lebih lanjut dengan 'akses tepat waktu ke lokasi yang relevan dan ke semua data manusia, hewan dan lingkungan yang relevan tersedia'.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x