Kasus Pertama yang Terdeteksi di Italia, Seekor Kucing Terinfeksi Varian Virus Corona B117 dengan Gejala

- 22 Maret 2021, 12:50 WIB
Ilustrasi kucing. Varian virus Corona B117 terdeteksi menginfeksi kucing di Italia.*
Ilustrasi kucing. Varian virus Corona B117 terdeteksi menginfeksi kucing di Italia.* //Pixabay/susannp4

PR CIREBON – Diketahui, varian virus corona B117 yang pertama kali dideteksi di Inggris diketahui telah menginfeksi seekor kucing.

Kucing itu didiagnosis terinfeksi varian virus Corona B117 di Italia dan merupakan kasus pertama virus B117 yang diketahui terpapar pada kucing di negara Eropa tersebut.

Kucing jantan itu diketahui terpapar varian virus Corona B117 dari pemiliknya, dan kucing itu menjadi sakit 10 hari kemudian.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta 22-28 Maret 2021: Libra, Scorpio, Sagitarius Musuh Terburuk Adalah Diri Sendiri

Gejala yang dialami kucing yang terinfeksi varian B117 itu, menurut petugas medis, adalah masalah pernapasan.

Akan tetapi untungnya, kini kucing tersebut dan pemiliknya dikabarkan telah pulih.

Sebagaimana diberitakan di Pikiran Rakyat dalam artikel "Pernapasan Terganggu, Kucing di Italia Jadi Kasus Pertama Covid-19 Varian B117" Ilmuwan dari Institut Penelitian Kesehatan Hewan Piedmont, Liguria dan Valle d'Aosta menemukan infeksi kucing tersebut setelah diundang untuk menguji hewan tersebut.

Baca Juga: Ingat! Hari ini Jadwal Pengumuman Hasil SNMPTN dan Jangan Berikan Data Pribadi Kepada Siapapun

Mereka berusaha menepis ketakutan bahwa hewan dapat menyebarkan virus, dengan mengatakan perjalanan infeksi menunjukkan bahwa pemiliknya yang menginfeksi kucing bukan sebaliknya.

Namun sebaliknya, para peneliti memperingatkan bahwa orang dengan infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi harus menghindari kontak dekat dengan hewan peliharaan mereka untuk menghindari penularan infeksi.

Bartolomeo Griglio, kepala Pencegahan Wilayah Piedmont, mengatakan kepada kantor berita Ansa, bahwa kucing yang positif terinfeksi ini tidak boleh menimbulkan ketakutan.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Minggu Ini, 22-28 Maret 2021, Aries, Taurus, Gemini: Bersiaplah Untuk Memulai Perubahan

Karena infeksi pemiliknya, hewan peliharaan tinggal di lingkungan dengan sirkulasi virus yang kuat.

Hal itu pun menjadi kejadian yang tidak terduga, bahwa mereka juga dapat tertular infeksi. Tetapi tidak ada bukti ilmiah bahwa mereka berperan dalam penyebaran Covid-19.

“Penularan antar manusia tetap menjadi cara utama penyebaran penyakit,” kata Bartolomeo Griglio, sebagaimana dikutip dari laman Dailymail.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Akui Dimarahi Sang Ibu Karena Pernyataannya: Kalau Gimmick Jangan Kelewatan Lu!

Kemudian, para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa kucing rentan terhadap infeksi Covid-19.

Seperti tahun lalu, tes pada kucing di provinsi Hubei di Tiongkok, tempat Covid-19 pertama kali berasal, menemukan 15 persen hewan memiliki antibodi untuk melawan virus, hal itu juga menunjukkan bahwa pada satu titik mereka telah terinfeksi.

Selain itu, tes dari Korea Selatan, Jepang, Eropa dan AS juga telah mengkonfirmasi infeksi Covid-19 pada kucing peliharaan.

Baca Juga: Rahasianya Dibongkar Raffi Ahmad, Billy Syahputra Akui Jadikan Tyas Mirasih Fantasi Saat SMP

Sementara, beberapa kebun binatang termasuk yang ada di AS, Swedia dan Spanyol telah mengonfirmasi bahwa harimau dan singa dapat terinfeksi virus tersebut.

Tidak jelas bagaimana tepatnya hewan tersebut terpapar virus, tetapi diasumsikan bahwa infeksi terjadi karena kedekatannya dengan manusia.

Bahkan, saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kucing dapat menginfeksi manusia.

Baca Juga: Sukses di Karier, Ayu Ting Ting Ungkap Masa-Masa Terburuk Selama Hidupnya: Saat Aku Hamil Bilqis ...

Hewan lain juga terbukti rentan terhadap infeksi Covid-19, termasuk anjing peliharaan, simpanse, dan cerpelai.

Infeksi pada cerpelai yang termasuk mamalia itu menyebabkan ketakutan, setelah dipastikan bahwa cerpelai kemudian dapat menginfeksi orang ketika beberapa kasus terdeteksi di peternakan bulu di Denmark.

Penemuan tersebut menyebabkan pemusnahan jutaan cerpelai di seluruh negeri dan di lokasi Eropa lainnya, karena kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat bermutasi pada hewan dan menyebabkan infeksi penghilang vaksin pada manusia.*** (Nurul Khadijah/Pikiran Rakyat)

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x