Namun sebaliknya, para peneliti memperingatkan bahwa orang dengan infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi harus menghindari kontak dekat dengan hewan peliharaan mereka untuk menghindari penularan infeksi.
Bartolomeo Griglio, kepala Pencegahan Wilayah Piedmont, mengatakan kepada kantor berita Ansa, bahwa kucing yang positif terinfeksi ini tidak boleh menimbulkan ketakutan.
Karena infeksi pemiliknya, hewan peliharaan tinggal di lingkungan dengan sirkulasi virus yang kuat.
Hal itu pun menjadi kejadian yang tidak terduga, bahwa mereka juga dapat tertular infeksi. Tetapi tidak ada bukti ilmiah bahwa mereka berperan dalam penyebaran Covid-19.
“Penularan antar manusia tetap menjadi cara utama penyebaran penyakit,” kata Bartolomeo Griglio, sebagaimana dikutip dari laman Dailymail.
Baca Juga: Vicky Prasetyo Akui Dimarahi Sang Ibu Karena Pernyataannya: Kalau Gimmick Jangan Kelewatan Lu!
Kemudian, para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa kucing rentan terhadap infeksi Covid-19.
Seperti tahun lalu, tes pada kucing di provinsi Hubei di Tiongkok, tempat Covid-19 pertama kali berasal, menemukan 15 persen hewan memiliki antibodi untuk melawan virus, hal itu juga menunjukkan bahwa pada satu titik mereka telah terinfeksi.
Selain itu, tes dari Korea Selatan, Jepang, Eropa dan AS juga telah mengkonfirmasi infeksi Covid-19 pada kucing peliharaan.