Ia mendesak masyarakat agar bersedia divaksin ketika mereka diundang oleh layanan kesehatan negara itu.
"Kami menyadari bahwa vaksin untuk menanggulangi Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca sedang menyelamatkan nyawa di Inggris Raya saat ini. Jadi, begitu Anda diundang untuk vaksin, datanglah," kata Matt Hancock.
Baca Juga: Percepat Vaksinasi di Jawa Barat, Kang Emil Butuh EO dan Puluhan Gedung Besar
Pada Minggu, 14 Maret 2021 waktu setempat, AstraZeneca mengatakan bahwa tidak ada bukti peningkatan risiko pengentalan darah berdasarkan tinjauan dari data kemanan penerima vaksin Covid-19 buatannya.
Sudah ada 17 juta penerima vaksin di Inggris Raya dan Eropa yang ditinjau AstraZeneca dalam menelusuri risiko pengentalan darah tersebut.
Peninjauan tersebut dilakukan setelah otoritas kesehatan dan sejumlah negara menghentikan penggunaan vaksin buatannya dengan laporan adanya pengentalan darah.
Saat ini, akibat kekhawatiran terjadinya pengentalan darah, belasan negara Uni Eropa telah menangguhkan vaksin AstraZeneca tersebut.
Sementara itu, Indonesia baru menerima pengiriman vaksin AstraZeneca pada Senin, 8 Maret 2021.
Indonesia masih menunggu hasil dari WHO terkait keamanan penggunaan vaksin yang diketahui akan kedaluwarsa pada Mei 2021.*** (Christina Kasih Nugrahaeni/Pikiran Rakyat)