Vakum Selama Setahun Gegara Pandemi Covid-19, Pengunjuk Rasa Kembali Turun ke Jalan di Ibu Kota Aljazair

- 27 Februari 2021, 20:10 WIB
Setelah satu tahun vakum akibat pandemi Covid-19, pengunjuk rasa turun ke jalan Ibu Kota Aljazair
Setelah satu tahun vakum akibat pandemi Covid-19, pengunjuk rasa turun ke jalan Ibu Kota Aljazair /Reuters

PR CIREBON - Ribuan pengunjuk rasa anti pemerintah turun ke jalan di Ibu Kota Aljazair pada Jumat, 26 Februari 2021.

Di saat gerakan prodemokrasi "Hirak" di Ibu Kota Aljazair mengumpulkan momentum baru, setelah absen selama setahun karena pandemi virus corona atau Covid-19.

Meskipun ada larangan pertemuan karena pandemi Covid-19, kerumunan orang berkumpul di lingkungan Algiers, Ibu Kota Aljazair pada sore hari.

Baca Juga: Khawatirkan Keadaan Prancis, Gerald Darmanin akan Kunjungi Tunisia dan Aljazair untuk Bahas Keamanan

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Arabiya, para pengunjuk rasa berbaris menuju ke pusat kota.

"Itu mengagumkan. Ini seperti protes Hirak hari Jumat yang besar," kata seorang demonstran.

Protes Hirak dipicu pada Februari 2019, atas tawaran presiden Abdelaziz Bouteflika untuk masa jabatan kelimanya.

Baca Juga: 3 Kali Izin Cuti Ditolak, Dokter di Aljazair Tutup Usia saat Hamil 8 Bulan akibat Terinfeksi Corona

Para pengunjuk rasa terus melakukan protes mingguan setelah pengunduran diri Bouteflika.

Mereka menuntut perombakan sistem besar-besaran pemerintahan sejak kemerdekaan Aljazair dari Prancis tahun 1962.

Sebelumnya, mereka menangguhkan protes pada Maret tahun lalu karena pandemi,  tetapi baru-baru ini beredar di media sosial seruan untuk kembali turun ke jalan.

Baca Juga: Virus Corona Merebak di Semua Wilayah, Aljazair Terapkan Jam Malam Lebih Panjang

Para pengunjuk rasa pada hari Jumat 26 Februari 2021, berhadapan dengan pasukan keamanan yang menggunakan pentungan dan menembakkan gas air mata.

Kerumunan orang itu menerobos penghalang polisi untuk mencapai Kantor pos Besar, tempat berkumpul utama Aljazair dari protes Hirak.

"Bukan Islamis atau sekuler, tapi Hirakist," bunyi spanduk yang dibawa para pengunjuk rasa. 

Baca Juga: Pengunjuk Rasa Myanmar Serukan Pemogokan Umum Terhadap Kudeta

Kerumunan meneriakkan "Negara Sipil, bukan negara militer", seruan yang mengacu pada pembentukan militer yang memegang kendali atas politik Aljazair.

Van polisi mengambil posisi di dekat alun-alun utama di pusat kota dan penghalang jalan dipasang di beberapa jalan utama menuju Ibu Kota.

Unjuk rasa juga diadakan di beberapa provinsi, termasuk di timur laut Kabylie dan barat laut Oran, di mana seorang aktivis hak asasi manusia terkemuka, akademisi Kadour Chouicha ditangkap.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x