Keajaiban! Bayi yang Lahir Seukuran Telapak Tangan di Inggris Berhasil Selamat dari Maut

- 23 Februari 2021, 19:20 WIB
Ilustrasi bayi. Seorang bayi yang lahir seukuran telapak tangan di Inggris mendapat keajaiban karena berhasil selamat dari maut.*
Ilustrasi bayi. Seorang bayi yang lahir seukuran telapak tangan di Inggris mendapat keajaiban karena berhasil selamat dari maut.* /Pixabay/TawnyNina

PR CIREBON - Seorang bayi prematur yang lahir seukuran telapak tangan akhirnya telah pulang ke rumah setelah lebih dari empat bulan di rumah sakit.

Bayi seukuran telapak tangan itu diberi nama Sofia Viktoria Birina, yang beratnya hanya 500 gram saat dilahirkan pada usia 22 minggu atau sekitar 5 bulan.

Bayi bernama Sofia itu lahir pada 2 Oktober tahun lalu, yang seharusnya lahir 1 Februari 2021 jika normal.

Baca Juga: Rindu Penjara, Buronan Asal Inggris Ini Serahkan Dirinya ke Polisi Gegara Ingin Suasana Damai dan Tenang

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Star, Sofia hanya mempunyai peluang hidup 10 persen saat ia dilahirkan ke dunia.

Namun, dia bertahan dan akhirnya menjadi salah satu bayi prematur termuda yang selamat di Inggris.

Kedua orang tuanya, Egija Birina dan Inars terkejut ketika anak mereka harus dilahirkan sebelum waktunya.

Baca Juga: Varian Baru Masuk India, Pelancong Asal Brasil, Afrika Selatan, dan Inggris Diwajibkan Tes Molekuler Covid-19

Kala itu anak mereka lahir di Rumah Sakit Universitas Wishaw di North Lanarkshire, Inggris.

"Semuanya baik-baik saja pada pemindaian 20 minggu. Lebih dari seminggu kemudian, saya merasa sakit jadi saya pergi ke rumah sakit dan diberi tahu bahwa saya harus melahirkan,” kata Egija.

Egija pun tak bisa menahan isak tangis ketika anak mereka lahir dengan kondisi hanya seukuran telapak tangan.

Baca Juga: Kembangkan Perawatan dan Vaksin Covid-19, Inggris Suntik Puluhan Relawan Sehat Virus Corona

Egija juga harus menunggu sekitar satu minggu untuk bisa menggendong atau sekedar menyentuh anaknya itu.

"Aku harus menunggu seminggu untuk menggendongnya pertama kali karena dia sangat rapuh,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sofia harus menghabiskan tiga bulan pertamanya di inkubator dan berjuang melawan berbagai masalah kesehatan.

Baca Juga: Waspada! Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Inggris Disebut Dapat Kurangi Efektifitas Vaksin

Bayi mungil Sofia harus menghadapi kelainan jantung, pendarahan otak tahap pertama, penyakit mata, retinopati prematuritas (ROP) dan berbagai infeksi.

Sofia membutuhkan tujuh transfusi darah dan juga menjalani perawatan di Royal Hospital for Children di Glasgow.

Sang bayi mengalami gejala gangguan pernapasan karena paru-parunya belum berkembang sepenuhnya.

Baca Juga: Khawatirkan Transparansi Laporan WHO, PM Inggris Boris Johnson Sebut Perlunya Perjanjian Global Pandemi

Hingga sekarang pun, Sofia masih dipakaikan tabung kecil untuk memberinya oksigen ekstra.

Egija juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berhasil menyelamatkan buah hatinya.

“Kami (Egija dan suami) ingin berterima kasih kepada semua staf di Rumah Sakit. Mereka telah menyelamatkan saya dan anak saya,” ujar Egija.

Sofia sekarang akan menjalani pemeriksaan lanjutan di rumah sakit selama dua tahun ke depan dan pemeriksaan di klinik paru-paru selama tiga atau empat tahun.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x