PR CIREBON - Seorang bayi prematur yang lahir seukuran telapak tangan akhirnya telah pulang ke rumah setelah lebih dari empat bulan di rumah sakit.
Bayi seukuran telapak tangan itu diberi nama Sofia Viktoria Birina, yang beratnya hanya 500 gram saat dilahirkan pada usia 22 minggu atau sekitar 5 bulan.
Bayi bernama Sofia itu lahir pada 2 Oktober tahun lalu, yang seharusnya lahir 1 Februari 2021 jika normal.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Star, Sofia hanya mempunyai peluang hidup 10 persen saat ia dilahirkan ke dunia.
Namun, dia bertahan dan akhirnya menjadi salah satu bayi prematur termuda yang selamat di Inggris.
Kedua orang tuanya, Egija Birina dan Inars terkejut ketika anak mereka harus dilahirkan sebelum waktunya.
Kala itu anak mereka lahir di Rumah Sakit Universitas Wishaw di North Lanarkshire, Inggris.
"Semuanya baik-baik saja pada pemindaian 20 minggu. Lebih dari seminggu kemudian, saya merasa sakit jadi saya pergi ke rumah sakit dan diberi tahu bahwa saya harus melahirkan,” kata Egija.
Egija pun tak bisa menahan isak tangis ketika anak mereka lahir dengan kondisi hanya seukuran telapak tangan.
Baca Juga: Kembangkan Perawatan dan Vaksin Covid-19, Inggris Suntik Puluhan Relawan Sehat Virus Corona
Egija juga harus menunggu sekitar satu minggu untuk bisa menggendong atau sekedar menyentuh anaknya itu.
"Aku harus menunggu seminggu untuk menggendongnya pertama kali karena dia sangat rapuh,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sofia harus menghabiskan tiga bulan pertamanya di inkubator dan berjuang melawan berbagai masalah kesehatan.
Baca Juga: Waspada! Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Inggris Disebut Dapat Kurangi Efektifitas Vaksin
Bayi mungil Sofia harus menghadapi kelainan jantung, pendarahan otak tahap pertama, penyakit mata, retinopati prematuritas (ROP) dan berbagai infeksi.
Sofia membutuhkan tujuh transfusi darah dan juga menjalani perawatan di Royal Hospital for Children di Glasgow.
Sang bayi mengalami gejala gangguan pernapasan karena paru-parunya belum berkembang sepenuhnya.
Hingga sekarang pun, Sofia masih dipakaikan tabung kecil untuk memberinya oksigen ekstra.
Egija juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berhasil menyelamatkan buah hatinya.
“Kami (Egija dan suami) ingin berterima kasih kepada semua staf di Rumah Sakit. Mereka telah menyelamatkan saya dan anak saya,” ujar Egija.
Sofia sekarang akan menjalani pemeriksaan lanjutan di rumah sakit selama dua tahun ke depan dan pemeriksaan di klinik paru-paru selama tiga atau empat tahun.***