Lakukan Dakwah dan Mengajar Alquran, Ulama Perempuan Arab Saudi Ditangkap Pihak Berwenang

- 20 Februari 2021, 15:37 WIB
Seorang ulama perempuan sekaligus guru ngaji ditangkap pihak berwenang Arab Saudi karena diduga dakwah dan mengajar ngaji di rumahnya.*
Seorang ulama perempuan sekaligus guru ngaji ditangkap pihak berwenang Arab Saudi karena diduga dakwah dan mengajar ngaji di rumahnya.* /Pixabay.com/Afshad Subair

PR CIREBON - Pihak berwenang Arab Saudi dikabarkan telah menangkap seorang ulama terkenal, Aisha Al-Muhajiri, karena dia terus berdakwah dan mengajar Alquran di rumahnya di kota suci Mekkah.

Pendakawan Arab Saudi Aisha Al-Muhajiri yang berusia 65 tahun itu dikatakan telah ditangkap oleh 20 anggota dinas intelijen Saudi.

Menurut Prisoners of Conscience, yang melaporkan penangkapan dan penindasan pemerintah Saudi terhadap aktivis dan tokoh masyarakat, dua wanita lainnya juga dikabarkan ikut ditangkap bersama Aisha Al-Muhajiri.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Warga UEA Girang Lihat Salju hingga Ridwan Kamil Sosok Kuat Jadi Capres 2024

"Satu dari dua wanita itu berusia 80 tahun, sementara keluarga seorang wanita lainnya menolak untuk mengungkapkan informasi apapun tentang dia," kata kelompok itu, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari laman berita Middle East Monitor.

Setelah penangkapan tersebut, dilaporkan bahwa siapa pun yang menanyakan tentang penahanan atau dakwaan juga akan ditangkap, termasuk anak-anak Aisha Al-Muhajiri sendiri.

"Kami mengkonfirmasi bahwa anak-anak dari penceramah Aisha Al-Muhajiri diancam dengan penahanan ketika mereka menanyakan tentang dia setelah dia ditangkap," kata Prisoners of Conscience.

Baca Juga: Ilmuwan Jerman Yakini Virus Corona Bocor dari Laboratorium Wuhan, Begini Alasannya

Pihak berwenang Arab Saudi dilaporkan mengatakan, "Kami akan menangkap siapa pun yang menanyakan tentang dia."

Kelompok tersebut menunjukkan bahwa Aisha Al-Muhajiri ditahan di Penjara Dhahban dekat kota pesisir Jeddah.

Selain Al-Muhajiri, sejumlah ulama, aktivis, dan kritikus rezim Saudi juga telah ditangkap selama beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 20 Februari 2021: Aries, Taurus, dan Gemini, Ambil Kesempatan Ini

Bahkan ulama yang sangat dihormati dan terkenal pernah ditahan hanya karena mengomentari urusan terkini atau kebijakan pemerintah, di antaranya adalah Aid Al-Qarni, Ali Al-Omari, Safar Al-Hawali, Omar Al-Muqbil, dan Salman al-Ouda.

Banyak yang dikenal sebagai reformis dan karenanya dipandang sebagai ancaman oleh penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.

Tindakan kerasnya terhadap cendekiawan Muslim yang telah lama menjadi suara utama di Arab Saudi merupakan upaya untuk mengekang pengaruh mereka.

Baca Juga: Tak Hanya Berhasil Jadi Wakil Bupati Bandung Terpilih, Sahrul Gunawan Kini Lebarkan Sayap Bisnis Kuliner

Inisiatif kebijakan luar negeri Bin Salman dan upayanya yang keras untuk memodernisasi Kerajaan telah menjadi sasaran khusus para kritikus.

Bahkan para sarjana asing tidak lolos di bawah tindakan keras itu. Seperti, Aimidoula Waili dari minoritas Muslim Uyghur yang dianiaya di Tiongkok ditangkap oleh otoritas Saudi pada November atas permintaan pemerintah Tiongkok.

Setelah ditahan di Tiongkok beberapa tahun lalu sebelum melarikan diri ke Turki, Waili dilaporkan berisiko dideportasi ke Tiongkok.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x