Terlebih, gerakan kudeta militer di Myanmar tersebut mendapat kecaman dari para pemimpin dunia, hingga dikecam Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.
Mereka mendesak pemimpin militer Myanmar melepaskan kekuasaan yang direbutnya dan membebaskan para politisi.
Baca Juga: Media Asing Soroti Banjir di Pekalongan, Air Berwarna Merah Diduga Karena Limbah Pewarna Batik
Namun, pihak militer Myanmar menyangah, bahwa pemilihan umum yang dimenangkan Aung San Suu Kyi itu berlangsung tidak jujur.
Militer juga mendakwa Suu Kyi melakukan tindakan melanggar hukum dengan mengimpor handy talky secara ilegal.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya, menyikapi masalah kudeta di Myanmar, ia mengatakan tidak pernah diragukan lagi bahwa dalam sistem pemerintahan demokrasi, militer tak boleh membatalkan hasil pemilihan umum.***