Baca Juga: Urutan Zodiak yang Paling Sulit Hingga Paling Mudah Jatuh Cinta
Kedua obat tersebut umumnya digunakan ketika pasien ditempatkan pada ventilator, tetapi peneliti menemukan dari arsip medis tidak ada pasien yang diintubasi saat berada di rumah sakit.
Penggunaan obat-obatan pada pasien yang tidak diintubasi menyebabkan mereka mati lemas, menurut dokumen pengadilan yang dilaporkan oleh publikasi tersebut.
Pesan WhatsApp antara perawat mengungkapkan bahwa mereka mencurigai dokter Mosca membunuh pasien 'untuk membebaskan tempat tidur' di bangsal A&E tempat dia bertanggung jawab.
Dalam pesan teks satu sama lain, perawat menulis, "Apakah dia meminta Anda untuk memberikan obat tanpa melakukan intubasi?" tulis seorang perawat dalam sebuah pesan.
"Saya tidak membunuh pasien hanya karena dia ingin membebaskan tempat tidur. Ini gila," tulis yang lain.
Baca Juga: Dukung 5 Destinasi Super Prioritas, Kemnaker Siapkan 500 Ribu Tenaga Kerja Terampil
Penuntut juga mengklaim bahwa dia meminta rekan-rekannya untuk meninggalkan ruangan ketika dia memberikan obat-obatan.
Tiga kematian lainnya sekarang sedang diperiksa oleh polisi setelah mereka mengklaim Mosca mengubah catatan medis korbannya untuk menutupi jejaknya.
Setelah hal yang mengejutkan itu, dia telah diskors dari pekerjaannya sebagai kepala ruang gawat darurat di Rumah Sakit Montichiari di Brescia, Italia.