Kembali Panas, Media Tiongkok Sebarkan Teori Konspirasi 'Covid-19 Diciptakan di Laboratorium Amerika Serikat'

- 26 Januari 2021, 19:20 WIB
Ilustrasi Covid-19. Tiongkok belum lama ini menyebarkan teori konspirasi terkait asal muasal virus corona yang disebutnya dari Amerika Serikat.*
Ilustrasi Covid-19. Tiongkok belum lama ini menyebarkan teori konspirasi terkait asal muasal virus corona yang disebutnya dari Amerika Serikat.* /Pixabay/Tumisu

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Diduga Hacker yang Bobol Rp49 Miliar Rekening Uang Warga Australia

Dorongan disinformasi Tiongkok itu datang ketika para peneliti Brasil menemukan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac, sebuah perusahaan Tiongkok, hanya efektif 50 persen dalam mencegah gejala Covid-19.

Para peneliti awalnya menggambarkan vaksin Sinovac 78% efektif tetapi tidak mempertimbangkan kasus yang lebih ringan selama tinjauan pertama mereka.

Penulis Fang Shimin mengatakan kepada AP bahwa persentase tingkat efektivitas itu "sangat memalukan" bagi pemerintah Tiongkok dan mungkin telah mendorongnya untuk mencoba mendiskreditkan vaksin AS.

Baca Juga: Pria Inggris Ini Temukan Pintu Rahasia di Rumah Angker Miliknya, Ada Ruang Besi Peninggalan Keluarga Ternama

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah Tiongkok dikritik karena gagal bekerja sama dengan peneliti dari WHO yang melakukan perjalanan ke Wuhan untuk menyelidiki asal-usul virus.

Lebih lanjut, Tiongkok selama berbulan-bulan menolak konsensus bahwa virus corona pertama kali muncul pada manusia di Wuhan.

Kasus Virus Corona pada manusia pertama yang diketahui ditemukan di Wuhan pada November 2019 dan pada awalnya diyakini terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di kota itu.

Baca Juga: Para Ahli Kecam Tren TikTok Soal Mengoleskan Krim Ereksi ke Bibir, Dapat Sebabkan Efek Negatif Jangka Panjang

Pada bulan-bulan awal pandemi, pejabat pemerintah AS termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Presiden Donald Trump mendorong teori konspirasi bahwa virus tersebut telah dibuat di laboratorium di Wuhan sebagai senjata biologis.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Business Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x