Tayangan Dokumenter Inggris Sebut Nakes Tiongkok Dipaksa Berbohong Soal Bahaya Covid-19

- 20 Januari 2021, 17:41 WIB
Ilustrasi Covid-19 atau virus Corona.
Ilustrasi Covid-19 atau virus Corona. /Geralt/Pixabay

PR CIREBON – Sebuah tayangan dokumenter di Inggris menyebut bahwa petugas kesehatan di Tiongkok mengakui dalam rekaman rahasia, mereka tahu betapa berbahayanya Covid-19

Yang pertama kali muncul di Wuhan, tetapi dipaksa untuk berbohong tentang hal itu.

Tayangan itu diputar di stasiun TV Inggris, ITV dalam judul ‘Outbreak: The Virus That Shook The World’.

Baca Juga: Komentari Pernyataan Deddy Corbuzier Soal Peramal Mbak You, Ini kata Muannas Alaidid

“Kami tahu virus ini menular dari manusia ke manusia. Tetapi ketika kami menghadiri pertemuan rumah sakit"

"Kami diberitahu untuk tidak mengatakan tentang itu," kata seorang dokter dalam wawancara yang direkam secara rahasia.

Seorang dokter dari Wuhan sebelumnya ditangkap karena mengklaim bahwa virus itu menyebar dengan cepat pada hari-hari awal pandemi.

Baca Juga: Tim Advokasi 6 Laskar FPI Bawa Kasus ke Pengadilan Internasional, Ferdinand Hutahaean: Upaya Sia-sia

Namun, tidak jelas di mana para dokter dalam dokumenter itu bekerja.

“Banyak orang mengatakan tidak ada penularan dari manusia ke manusia pada periode awal, termasuk para ahli dari Beijing. Mereka semua mengatakan hal yang sama,” kata dokter lain dalam film dokumenter itu.

Sementara yang lain menuduh pemerintah juga berbohong tentang tidak ada korban jiwa hingga 9 Januari 2020.

Baca Juga: Disetujui Komisi III DPR, Ini Janji Komjen Pol Listyo Sigit sebagai Kapolri

"Ada kematian setiap hari pada hari-hari awal," kata seseorang yang diidentifikasi sebagai profesional medis senior, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Dokter lain mengatakan bahwa dirinya mengetahui virus itu mematikan sejak Desember 2019.

“Sebenarnya akhir Desember atau awal Januari, kerabat seseorang yang saya kenal meninggal karena virus ini,” kata dokter itu.

Baca Juga: Tanggapi Drama Pilpres AS, SBY: Demokrasi Tidaklah Sempurna

Petugas kesehatan juga menuduh bahwa pejabat setempat mengetahui risiko mengadakan perayaan Tahun Baru Imlek.

Sebelumnya, panel ahli yang ditugaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritik Tiongkok.

Menurutnya, mereka tidak bergerak cukup cepat untuk mencoba menghentikan wabah.

Baca Juga: Soroti Indonesia Dilanda 154 Bencana Alam, Mardani Ali Sera: Berbagai Langkah Proaktif Harus Diambil

"Yang jelas adalah bahwa langkah-langkah kesehatan masyarakat bisa diterapkan lebih tegas oleh otoritas kesehatan lokal dan nasional di Tiongkok pada Januari," katanya.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menyanggah tuduhan-tuduhan itu.

"Sebagai negara pertama yang membunyikan alarm global melawan epidemi, Tiongkok membuat keputusan segera dan tegas," katanya.

Baca Juga: Pimpinan Senat AS Mitch McConnell Sebut Donald Trump Provokator Kerusuhan di Capitol

"Semua negara, tidak hanya Tiongkok, tetapi juga AS, Inggris, Jepang atau negara lain, harus berusaha untuk berbuat lebih baik," tambahnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x