Ada Satu Negara yang Hanya Dapat 25 Dosis Vaksin, WHO: Dunia Dalam Ambang Kegagalan Moral

- 19 Januari 2021, 12:33 WIB
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. //WHO

PR CIREBON - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakn bahwa dunia tengah berada di ambang bencana kegagalan moral. 

Hal ini berkaitan akan terjadi, jika negara-negara kaya menerima vaksin Covid-19 sementara yang termiskin menderita.

Ia mengecam sikap egois dari negara-negara kaya dan juga mengecam produsen vaksin karena mengejar persetujuan peraturan di negara-negara kaya daripada menyerahkan data mereka ke WHO untuk penggunaan vaksin secara global.

Baca Juga: Bahas Chat Mesum Rizieq Shihab, Teddy Gusnaidi: Bukan Keinginan Pemerintah atau Pengalihan Isu

Dia mengatakan janji akses yang adil di seluruh dunia untuk vaksin melawan pandemi virus corona sekarang dalam risiko serius. 

Tedros mengatakan 39 juta dosis vaksin virus corona sejauh ini telah diberikan di setidaknya 49 negara berpenghasilan lebih tinggi.

Sementara itu, hanya 25 dosis yang diberikan di satu negara berpenghasilan terendah.

"Bukan 25 juta; bukan 25.000; hanya 25," ujarnya, dikutip dari Japan Today. 

Baca Juga: Ramalan Feng Shui Shio Tikus Tahun Ini, Februari: Butuh Fokus yang Tinggi 

"Saya harus terus terang. Dunia berada di ambang bencana kegagalan moral - dan harga dari kegagalan ini akan dibayar dengan nyawa dan mata pencaharian di negara-negara termiskin di dunia," tambahnya. 

Dia mengatakan bahkan ketika beberapa negara mengucapkan kata-kata yang meyakinkan tentang akses yang adil, mereka memprioritaskan kesepakatan mereka sendiri dengan produsen, menaikkan harga dan mencoba melompati antrian.

Dia mengatakan 44 kesepakatan seperti itu dicapai pada tahun 2020 dan setidaknya 12 telah ditandatangani sejak Tahun Baru.

"Situasi ini diperparah oleh fakta bahwa sebagian besar pabrikan memprioritaskan persetujuan regulasi di negara-negara kaya di mana keuntungan paling tinggi, daripada menyerahkan berkas lengkap ke WHO," kata Tedros.

Baca Juga: Ramalan Feng Shui Shio Tikus Tahun Ini, Februari: Butuh Fokus yang Tinggi

Ia mengatakan bahwa hal itu tidak hanya membuat orang-orang termiskin dan paling rentan di dunia dalam risiko, tetapi juga merugikan diri sendiri.

"Pada akhirnya, tindakan ini hanya akan memperpanjang pandemi, memperpanjang penderitaan kami, pembatasan yang diperlukan untuk mengatasinya, dan penderitaan manusia dan ekonomi," pngkasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x