PR CIREBON – Pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden diduga akan terasa mencekam seperti dalam masa perang.
Pasalnya, berbagai kisruh telah terjadi dan menghebohkan negeri tersebut menjelang dilantiknya Presiden baru mereka.
Diketahui sebelumnya, serangan yang menimpa gedung Capitol AS oleh para pendukung Donald Trump pada 6 Januari lalu telah menggemparkan publik.
Baca Juga: Ramalan Denny Darko Soal Hubungan Asmara Gisel: Selesai dengan Wijin dan Akan Kembali ke Gading
Suasana terasa semakin suram pada seminggu setelah serangan kekerasan dan seminggu sebelum Joe Biden akan mengambil sumpah jabatan di Front Barat Capitol.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Jerussalem Post, sejumlah penjagaan mulai dikerahkan secara ketat guna menjaga dan mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Pagar panjang mengelilingi Gedung Capitol dan semua gedung perkantoran Senat dan Gedung DPR. Di belakang barikade, puluhan pasukan Garda Nasional bolak-balik berpatroli.
Baca Juga: Soal Kasus Kerumunan Raffi Ahmad, Rocky Gerung: Pake Aja Prosedur yang Sama dengan Habib Rizieq
Sementara itu, situasi di dalam Capitol juga tidak kalah nyata, karena ratusan pasukan Garda Nasional terlihat sedang tidur siang di lantai Pusat Pengunjung, dan anggota Kongres diharuskan melalui detektor logam sebelum memasuki Lantai Gedung.
Kepala Polisi DC mengatakan, sebanyak 20.000 tentara dapat dikerahkan ke kota itu.