Dilansir Cirebon.Pikiran-rakyat.com dari Business Insider, Blair Silverberg, CEO dari startup pembiayaan-utang Kapital, mengatakan bahwa peraturan tersebut diperkenalkan "sehingga pemerintah dapat menegaskan supremasinya atas Jack Ma."
Menurut laporan Financial Times, pada bulan November 2020 Jack Ma diganti sebagai juri di acara pencarian bakat Afrika yang ia dirikan, "Pahlawan Bisnis Afrika," .
Baca Juga: Pasca Kritik Sistem Perbankan Tiongkok, Miliarder Jack Ma Tidak Tampak di Publik, Ada apa?
Acara pencarian bakat tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Business Insider.
Tetapi, perwakilan Alibaba mengatakan Jack Ma tidak bisa lagi menjadi panel juri untuk acara final, yang difilmkan pada November tetapi belum dirilis, "karena penjadwalan. konflik."
"Kami tidak punya apa-apa untuk ditambahkan selain itu," kata perwakilan itu menanggapi pertanyaan tentang keberadaan Jack Ma.
Baca Juga: Ngotot Ingin Tetap Jadi Presiden, Beredar Rekaman Ancaman Donald Trump untuk Ganti Hasil Pemilu
Sebagaimana diketahui, Jack Ma mengundurkan diri sebagai ketua Alibaba pada 2019.
Sampai saat ini, Jack Ma adalah orang terkaya di Tiongkok, dengan kekayaan lebih dari 60 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp840,9 triliun.
Tetapi, kekayaan bersih Ma telah terpukul 12 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp168,1 triliun selama dua bulan terakhir karena Tiongkok telah memperketat aturan untuk industri fintech.