PR CIREBON - Sebuah kapal pukat milik nelayan Rusia terbalik dan tenggelam di perairan beku Laut Barents utara pada Senin, 28 Desember 2020.
Hal yang mengkhawatirkan adalah kemungkinan menewaskan setidaknya 17 dari 19 awaknya kapalnya.
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Kementerian Situasi Darurat menyebut tenggelamnya es di kapal pukat yang tenggelam di lepas pantai Kepulauan Novaya Zemlya.
Baca Juga: Seorang Pria Ditangkap Polisi Usai Diduga Memnbunuh dan Membakar Mayat di Belakang Rumahnya
Dikatakan dua anggota awak telah diselamatkan oleh kapal nelayan lain di daerah itu dan pencarian untuk mencoba memulihkan kru lainnya masih terus dilakukan.
"Peluang bertahan hidup dalam kondisi seperti itu, bahkan jika seseorang itu memakai pakaian untuk di dalam air sama saja dengan nol," kata seorang sumber yang mengetahui situasi tersebut.
Dia juga menjelaskan adanya angin kencang, badai, dan suhu udara sekitar yang mencapai 30 derajat celcius.
Baca Juga: Pakar Teknologi Tewas Dalam Kejadian Bom Nashville, Korban Diduga sebagai Pelaku Pemboman
Kapal-kapal dari Armada Utara Rusia sedang menuju ke lokasi untuk ikut mencoba mencari korban yang kemungkinan selamat.
Komite investigasi, badan yang menyelidiki kejahatan besar, menyatakan mereka sedang mencoba untuk menentukan apakah tenggelamnya kapal tersebut terkait dengan pelanggaran peraturan keselamatan laut.
Dikatakan juga mereka sedang mempertimbangkan segala kemungkinan skenario yang terjadi.
Baca Juga: Agar Disangka Militan, Polisi Sebut Tubuh Tiga Pekerja di India Ditanam Senjata oleh Perwira Militer
Laporan pemerintah Rusia menyampaikan sebuah pesawat militer dikirim ke daerah itu untuk mendukung upaya penyelamatan.
"Kapal penyelamat menghadapi suhu sekitar minus 20 celcius dan gelombang setinggi sekitar empat meter (13 kaki)," terang Kementerian Situasi Darurat.
Seorang pejabat pelabuhan di kota Murmansk mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa satu anggota awak telah ditemukan tewas di perairan Arktik. ***