Latih Pengamanan Superioritas Udara, Tiongkok Kembali Adakan Latihan Tembak di Laut Cina Selatan

28 Juli 2020, 18:58 WIB
TIONGKOK kembali tingkatkan latihan militernya di wilayah sengketa Laut China Selatan pada Rabu 1 Juli 2020 /Antara/.*/Antara

PR CIREBON - Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengadakan latihan tembakan langsung dengan amunisi yang kuat.

Latihan tersebut dilakukan Tiongkok di dekat Semenanjung Leizhou, Guangdong, Tiongkok Selatan, yang merupakan ambang pintu Laut Cina Selatan.

Berdasarkan laporan dari Global Times yang dilansir oleh PikiranRakyat-Cirebon.com, tentara Tiongkok melakukan latihan militer yang akan berlangsung dalam dua tahap.

Baca Juga: Fakta Menarik Asahi TREASURE, Miliki Visual Bak Pangeran dan Dijuluki 'Robot Tampan'

Fase pertama dari latihan militer berlangsung mulai Sabtu, 24 Juli 2020 hingga Senin, 27 Juli 2020 di sekitar area besar berbentuk persegi panjang di Perairan Barat Semenanjung Leizhou.

Kemudian fase kedua akan dilangsungkan mulai Selasa, 27 Juli 2020 hingga Minggu, 2 Agustus 2020 dalam area yang lebih kecil dengan radius delapan kilometer persegi di wilayah yang sama.

Unit PLA 95180 menyebutkan, latihan tembakan langsung akan mencakup area yang luas dengan amunisi yang kuat dan masyarakat umum diperingatkan tidak boleh memasuki wilayah laut yang jadi area latihan.

Baca Juga: Gaji Direktur Kartu Prakerja Sentuh Rp50 Juta, Pengamat: Amat Menggiurkan di Saat Rakyat Menderita

Latihan Unit PLA 95180 tersebut, menurut Pemerintah Kota Beihai akan melibatkan Angkatan Udara Tiongkok.

Song Zhongping, pakar militer Tiongkok, mengatakan latihan tembak langsung maritim oleh Angkatan Udara PLA biasanya mencakup penembakan atas pesawat terbang dan kapal perang.

Latihan semacam itu bisa melatih pengamanan superioritas udara dan menargetkan kapal perang yang bermusuhan di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Jakarta dan Jabar Dapat Dana Pinjaman Triliunan, Sri Mulyani Ajak Ganjar dan Khofifah Bergabung

Sementara itu, sebuah artikel analisis di majalah Ordnance Industry Science Technology, menyoroti kata-kata 'amunisi yang kuat' dalam pemberitahuan PLA.

Rudal balistik seri DF dari Rocket Force PLA harus menjadi yang pertama sebagai amunisi yang kuat.

Song menyatakan, dia ingin melihat latihan menampilkan lebih banyak cabang militer, dengan Angkatan Laut dan Rocket Force PLA bergabung dalam operasi gabungan terkoordinasi.

Baca Juga: Anjing dan Kucing Agresif hingga Menggigit Selama Pandemi, Tiongkok Justru Kekurangan Vaksin Rabies

Dalam latihan anti-kapal potensial yang menunjukkan Rocket Force PLA, rudal balistik bisa menargetkan kapal perang yang besar.

Lalu, rudal jelajah anti-kapal juga dapat melakukan serangan jarak jauh dengan jangkauan 300 kilometer hingga 400 kilometer, kata Song.

Latihan PLA datang saat militer Amerika Serikat (AS) melakukan kunjungan yang semakin meningkat ke Laut Cina Selatan untuk pengintaian serta latihan dengan pesawat tempur dan kapal perang.

Menurut para ahli, itu bisa meningkatkan kemungkinan pertempuran dengan Tiongkok.

Baca Juga: Ngaku Tidak Akan Terlibat Pilkada Lagi, Achmad Purnomo Tolak Bantu Gibran jadi Tim Pemenangan

Song mengatakan, latihan PLA dapat menunjukkan kemampuan tempurnya yang sebenarnya dalam potensi konflik dengan pasukan AS di semua wilayah, berfungsi sebagai pencegah utama yang menunjukkan tekad PLA untuk melindungi kedaulatan nasional Tiongkok.

Dalam latihan lain di Laut Cina Selatan, pembom JH-7A yang berafiliasi dengan Angkatan Laut Komando Teater PLA baru-baru ini melakukan pelatihan tembakan langsung pada target permukaan laut.

Sementara pembom H-6 Angkatan Laut PLA menjalankan misi patroli malam hari di Laut China Selatan mulai Senin hingga Rabu pekan lalu.

Kemudian, pesawat anti-kapal selam Y-8 mengadakan beberapa sesi pelatihan pada awal Juli.***

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: Global Times

Tags

Terkini

Terpopuler