PR CIREBON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pertama kali terlihat bermasker di hadapan publik. Tepatnya saat berkunjung ke rumah sakit militer Walter Reed pada hari Sabtu, 11 Juli 2020.
Saat itu, Trump datang ke rumah sakit militer tersebut dengan menggunakan helikopter untuk menemui prajurit yang terluka.
Namun rupanya, penampilan bermasker pertama kali itu dianggap Trump sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Baca Juga: Tuduh Balik Pengecam Hagia Sophia Jadi Masjid, Erdogan: Mereka yang Biarkan Islamofobia Merajalela
Secara gamblang, Trump menyebut bahwa menggunakan masker saat ke rumah sakit adalah hal yang bagus.
"Ketika kamu berada di rumah sakit, Saya pikir itu hal yang bagus untuk memakai masker," ungkap Trump seperti yang dikutip dari Associated Press.
Padahal selama ini, Trump diketahui sangat menolak menggunakan masker, terutama di hadapan publik.
Baca Juga: Ketahuan Berbuat Mesum di Pura Beji, Pasangan Gay Ini Bakal Kena Sanksi Adat untuk Usir Sial
Bahkan, orang-orang di sekitar Trump menyebut bahwa sang presiden enggan menggunakan masker lantaran khawatir terlihat lemah oleh orang-orang.
Sedangkan dalam kesempatan sebelumnya juru bicara Joe Biden menilai Trump terlalu ceroboh dan lamban mengenai penggunaan masker ini.
"Donald Trump menghabiskan berbulan-bulan mengabaikan nasihat para ahli medis. Mengenakan masker adalah salah satu hal paling penting yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran virus," ungkap juru bicara Andrew Bates dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Menyamar Selama Setahun, Polres Cimahi Ungkap Kebun Ganja Seluas 1 Ha dengan 4 Kali Panen di Lembang
Lebih dari itu, menanggapi Trump bermasker, pihak rumah sakit militer Walter Reed kembali memberikan rekomendasi penggunaan masker di tengah pandemi virus corona.
"Setiap kali anda keluar di tempat umum, seperti di toko kelontong atau apotek, akan sulit untuk menjaga jarak sosial sejauh 6 kaki, jadi anda harus mengenakan masker," tulis pernyataan Walter Reed dalam situs resminya.
Sementara itu, jumlah kasus virus corona di AS masih menjadi yang terparah di dunia dengan 3,2 juta kasus yang dikonfirmasi dan 134.000 orang telah tewas akibat serangan Covid-19 tersebut.***