Dapat Perhatian Perdana Menteri, Pasangan Youtuber asal Malaysia Dinobatkan Jadi Duta Persatuan

11 Juni 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi YouTube. //Unsplash

PR CIREBON - Baru-baru ini pasangan Youtuber asal Malaysia mendapatkan dukungan dan pujian penuh, termasuk dari Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin.

Sugu dan Pavithra menjadi buah bibir usai video masak yang diunggahnya ke YouTube mendapat perhatian dari warganet, termasuk dari PM Malaysia sendiri.

Baca Juga: Kubu Oposisi Jokowi Dikabarkan akan Buat Kudeta, Bin Firman: Tak Ada Faksionalisasi Kalangan Militer

PM Muhyiddin bahkan menyebut nama mereka selama pidato kenegaraan di Penjaran yang disiarkan secara nasional di Malaysia.

Warganet lantas menyebut pasangan tersebut sebagai duta persatuan atau ikon memasak, meski keduanya menyebut belum pantas mendapat label tersebut.

Diketahui, Sugu (29) dan Pavithra (28) baru saja mulai gemar mengunggah video kebersamaan mereka pada Januari lalu atau hanya baru enam bulan saja.

Baca Juga: Survei Voxpopuli: Elektabilitas Prabowo Subianto Masih Dipuncak, Disusul Tiga Kepala Daerah

“Kami hanya orang biasa. Menjadi ikon adalah masalah besar. Apakah kita benar-benar layak mendapatkannya? Tidak, karena seseorang harus sempurna untuk menjadi ikon. Dan tidak ada yang sempurna dengan kami," kata keduanya dikutip dari The Star.

Banyak warganet yang meninggalkan komentar positif di channel keduanya dan mereka disebut layak menyandang status duta persatuan.

Keduanya dinilai berhasil menarik khalayak multi-etnis lewat kebersamaan keduanya yang diproduksi dalam bahasa Melayu.

Baca Juga: Tantang Tiongkok yang Kian Pengaruhi Dunia, AS Bentuk Aliansi Anti Tiongkok dan Ajak 8 Negara Gabung

Bahkan, tak hanya orang Asia, informasi menyebut ada pengikut dari luar negeri yang berlangganan dalam saluran YouTube mereka.

Pavithra terlihat antuias manakala membagikan cerita pengalamannya saat menerima gaji ketiga dari YouTube dan membuat suaminya resign dari tempatnya bekerja.

Lantas keduanya berkomitmen untuk membagikan resep makanan yang lebih menarik dan mencari konten alternatif lain bagi penggemar yang telah men-subscribe channel mereka.

Baca Juga: Beredar Unggahan Klaim Bahwa Hanya Ada Satu Dekan di Perguruan Tinggi, Begini Penjelasannya

"Penghasilan (dari menjadi YouTuber) tidak buruk sehingga kami memutuskan untuk fokus pada ini. Jadi sekarang, kami berharap untuk fokus pada menghasilkan video yang lebih menarik untuk meningkatkan pelanggan kami dan selanjutnya, penghasilan kami," lanjut keduanya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Star

Tags

Terkini

Terpopuler