Ungkap Alasan Tiongkok Sembunyikan Data, Penasihat Trump: Untuk Komersilkan Vaksin Corona

21 April 2020, 13:30 WIB
PRESIDEN Donald Trump saat memasuki Gedung Putih.* /AFP/

PIKIRAN RAKYAT - Terkait rumor yang menyebut Tiongkok sengaja menyembunyikan data terinfeksi Covid-19 untuk kepentingan tertentu, memicu penasihat Gedung Putih, Peter Navaro, untuk ikut berkomentar pedas terkait hal itu.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, Peter Navaro menyebut, Tiongkok mungkin menyembunyikan data awal soal penularan virus corona (Covid-19) dengan maksud ingin memenangkan kompetisi komersial dalam pengembangan vaksin.

Baca Juga: Kulit Wajah Dua Dokter di Wuhan Berubah Menjadi Gelap Usai Sadar dari Koma Akibat Covid-19

Diketahui, Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah terinfeksi paling banyak didunia ini, telah berulang kali menyerukan kepada Tiongkok agar membagikan data awal soal pandemi Covid-19, yang berasal dari Tiongkok.

Navaro mengungkap kepada Fox News, alasan selama ini Tiongkok tidak secara terang-terangan membuka data awal kasus kematian dan terinfeksi Covid-19, karena mereka tengah berkompetisi untuk mendapatkan vaksin.

Baca Juga: Aaliyah Masaaid Ingatkan Perjuangan Ibu Kartini saat Membela Hak Perempuan

Kompetisi ini disebut Navaro untuk kepentingan komersial Tiongkok, dimana setelah vaksin ditemukan dan efektif obati penderita Covid-19, maka Tiongkok akan mulai menjualnya ke seluruh dunia.

"Tapi kita akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden Donald Trump,

"Kita akan mengalahkan mereka karena HHS telah mendapatkan lima perusahaan yang bersaing ketat," ujar Navaro, yang merujuk pada Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia AS.

Baca Juga: Tak Ada Salat Tarawih di Masjidil Haram dan Nabawi saat Ramadhan, Muazin Alli: Saya Sedih

Lebih lanjut, Trump menunjuk Navaro sebagai penasihat Gedung Putih, karena ia terkenal sebagai tokoh yang gemar mengkritik Tiongkok untuk menangani masalah terkait pandemi virus corona.

Saat ini belum ada perawatan maupun vaksin untuk virus Corona yang disetujui secara resmi.

Pandemi virus corona sejauh ini, menurut data Johns Hopkins University, telah menginfeksi lebih dari 2,4 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 170 ribu orang.

Baca Juga: Nekat Terjang Derasnya Banjir di Badan Jalan, Seorang Laki-laki Tewas Terseret Air Deras

Sebelumnya, Donald Trump melontarkan kritik dan hujatan pedas untuk Tiongkok dengan menyebut bahwa Tiongkok yang harus bertanggung jawab atas serangan pandemi Covid-19 terhadap dunia.

Tak hanya itu, bahkan Trump juga menyebut badan intelijen Amerika Serikat, akan melakukan penyelidikan lebih mendalam ke laboratorium yang diduga tempat virus corona berasal, Wuhan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler