Pemerintah Korea Ciptakan Teknologi Pelacak, Riwayat Perjalanan Pasien Corona di Korea dapat Diketahui Publik

17 Februari 2020, 16:52 WIB
SEORANG pekerja kereta bawah tanah mendisinfeksi keret, sebagai tindakan pencegahan terhadap coroavirus, di Incheon, Korea Selatan.* /Daily mail//

PIKIRAN RAKYAT – Wabah virus corona yang menyerang dataran Tiongkok pada awal Januari lalu telah menyebar hingga lebih dari 25 negara di dunia.

Salah satunya adalah Korea Selatan sebagai negara yang berdekatan dengan Tiongkok ini telah memiliki total 29 kasus yang dikonfirmasi.

Atas sebab itu, Pemerintah Korea mulai membuat teknologi pelacak yang difungsikan untuk mengetahui perjalanan dari total warga Korea Selatan yang terkena virus corona.

Baca Juga: Dorong Banten Jadi Wisata Religi Dunia, Pameran Jelajah Nusantara Tampilkan 13 Artefak Rasulullah SAW

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs Daily Mail bahwa perjalanan yang dilakukan dari total warga Korea Selatan yang terkena virus corona dikonfirmasi telah dilacak oleh Pemerintah Korea Selatan dan dipublikasikan secara online.

Sejauh ini Korea Selatan memiliki 29 kasus yang dikonfirmasi Covid-19 yang hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 1.600 orang di seluruh dunia.

Semua orang di Korea yang dites positif terkena virus dan  melakukan perjalanan, maka keberadaannya dicatat oleh pejabat pemerintah.

Data yang digunakan berasal dari ponsel, riwayat kartu kredit, rekaman CCTV dan kartu transportasi umum, sehingga Pemerintah Korea dapat menunjukkan dengan tepat kegiatan 29 pasien.

Riwayat perjalanan ini lalu diunggah ke situs web Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Korea, sehingga warga negara lain tahu jika mereka bisa melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Foto-foto Artefak Peninggalan Rasulullah SAW dan Para Sabahat yang Kini Ada di Banten

Negara-negara Asia lainnya dengan tingkat infeksi yang tinggi juga melacak warga mereka yang terinfeksi.

Di Tiongkok sendiri sebagai pusat wabah yang memiliki 68.500 kasus telah dilaporkan dapat menggunakan data dari lokasi ponsel dan informasi yang dikumpulkan dari wawancara tatap muka.

Sementara itu, Hong Kong memantau keluarga yang dikarantina di rumah dengan gelang elektronik dan Taiwan melacak orang di bawah karantina rumah menggunakan sinyal ponsel mereka.

Pada hari Minggu kemarin telah ada 1.665 kematian yang sebagian besar di Provinsi Hubei. Korea Selatan memiliki jumlah kasus terkonfirmasi keenam terbesar dari negara lain seperti Tiongkok, Singapura, Thailand, Jepang, dan Hong Kong.

Pengawasan yang luas dari Pemerintah Korea terlihat unik dari negara tetangganya dengan memberi tingkat detail dan fakta yang dipasang online publik.

Baca Juga: Usai OTT Mantan Bupati Cirebon, Jamac Ajak Masyarakat Terlibat Anggaran Pemerintah

Bahkan, wisatawan yang datang ke Korea Selatan dari Tiongkok harus menyerahkan nomor telepon mereka untuk dapat memasuki negara tersebut.

Kemudian, mereka harus mengunduh aplikasi pemerintah untuk melaporkan status kesehatan mereka setiap hari.

Pasien yang dites positif diberi tahu bahwa data pribadinya dipublikasikan dan mereka tidak dapat menolak itu.***

 
Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler