Usai OTT Mantan Bupati Cirebon, Jamac Ajak Masyarakat Terlibat Anggaran Pemerintah

- 17 Februari 2020, 14:11 WIB
KEGIATAN Diskusi dan Deklarasi Jaringan Masyarakat Pemantau Anggaran Cirebon.
KEGIATAN Diskusi dan Deklarasi Jaringan Masyarakat Pemantau Anggaran Cirebon. /Panitia jamac//
PIKIRAN RAKYAT - Sebagai upaya dalam meminimalisir tindak pidana korupsi di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, Jaringan Masyarakat Pemantau Anggaran Cirebon (Jamac) beserta organisasi lainnya yang fokus terhadap anti korupsi, menggelar Diskusi dan Deklarasi Jaringan Masyarakat Pemantau Anggaran Cirebon.
 
Pada kegiatan tersebut, turut hadir Ketua PC NU Kabupaten Cirebon Aziz Hakim Syaerozi sebagai narasumber, anggota DPRD Kabupaten Raden Hasan Basori, Direktur Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam, dan pembina IBC Arif Nur Alam, juga Staf Ahli BPSDM Kemendagri Iskak Ismuwidarto.
 
Koordinator Jaringan Masyarakat Pemantau Anggaran Cirebon (Jamac) Abdul Nasir menyampaikan dengan adanya diskusi dan deklarasi Jamac dikarenakan adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) mantan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra.
 
 
"Bahwa di Cirebon kemarin-kemarin itu telah terjadi fenomena KPK masuk ke daerah Kabupaten Cirebon kemudian menangkap beberapa pejabat daerah di Kabupaten Cirebon," ujar Nasir pada  Jumat, 14 Februari 2020.
 
Ia mengatakan bahwa dengan adanya kasus korupsi di Kabupaten Cirebon akibat minimnya pemberitahuan serta tidak diikutsertakannya masyarakat, Jamac hadir di kalangan masyarakat.
 
Pasalnya selama ini masyarakat tidak pernah diberitahukan serta dilibatkan dalam persoalan-persoalan mengenai anggaran.
 
Nasir juga mengatakan bahwa dirinya bersama tim ingin memberikan satu pendidikan kepada masyarakat, bagaimana kemudian membaca anggaran. Selain itu, pihaknya pun mengajak semua elemen di Kabupaten Cirebon untuk merumuskan bahwa hak masyarakat menjadi tugas bersama.
 
Ia menilai pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dan harus menerima aspirasi yang lahir dari masyarakat, sehingga dengan persoalan tersebut pihaknya mengajak seluruh elemen.
 
 
"Mari kita bersama-sama, baik dari pers, akademi, tokoh agama, dan dari semuanya untuk mengawal memberikan masukan kepada pemerintah bagaimana ke depan bahwa anggaran di Kabupaten Cirebon ini harus efesien dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
 
Ke depannya, ia bersama tim akan membuat pendidikan seperti pelatihan dan sekolah dalam membaca anggaran. Demi terealisasinya program tersebut, dirinya akan mengajak seluruh stakeholder.
 
Sementara itu, Ketua PC NU Kabupaten Cirebon Aziz Hakim Syaerozi dirinya mendukung kepada seluruh stakeholder yang telah mencetuskan jaringan pemantaun yang fokus terhadap anggaran daerah.
 
"Sebagai ketua PC NU Kabupaten Cirebon sangat mendukung langkah-langkah stakeholder karena hari ini tercetus gagasan bersama soal membentuk jaringan pemantaun untuk anggaran daerah," kata Azis.
 
Azis juga berharap dengan hadirnya Jamac di kalangan masyarakat Kabupaten Cirebon ini, untuk menganalisa anggaran-anggaran daerah yang tidak efesien.
 
 
"Dan tidak menjadi kebutuhan masyarakat sehingga proses percepatan pembangunan di Kabupaten Cirebon ini betul-betul bisa terealisasi dengan baik," tambahnya.
 
Secara bersamaan Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Raden Hasan Basori menyampaikan bahwa proses pengawalan anggaran daerah prinsipnya lebih kepada partisipasi, sebab, bagi dia masyarakat belum terlalu paham mengenai pengalaman anggaran daerah.
 
"Harapan terbesar dengan adanya (Jamac) ini, masyarakat bisa berpartisipasi tentunya dalam perencanaan, tentunya juga pengawasan informasi publik dan keterbukaan anggaran juga penting,"pungkasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x