PR CIREBON - Baru-baru ini, Korea Selatan membentuk panel untuk memperdebatkan strategi tentang bagaimana "hidup berdampingan dengan Covid-19" dalam jangka panjang.
Sebagaimana diketahui jika Korea Selatan tengah berusaha untuk menghapus pembatasan Covid-19 dan membuka kembali perekonomian di tengah meningkatnya tingkat vaksinasi.
Di bawah strategi tersebut, pemerintah Korea Selatan melonggarkan pembatasan Covid-19 bagi warga yang dapat membuktikan bahwa mereka telah melakukan vaksinasi sepenuhnya.
Baca Juga: Alami Krisis Air, Warga Palestina di Jalur Gaza: Kami Tidak Bisa Minum, Memasak, Bahkan Mandi
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, kebijakan itu dilakukan selagi mendorong pasien Covid-19 tanpa gejala dan ringan berusia di bawah 70 tahun untuk dirawat di rumah saja.
Pemerintah juga akan berfokus pada jumlah rawat inap dan kematian daripada infeksi harian baru.
Dan akan mempertimbangkan juga untuk tidak mempublikasikan kasus Covid-19 tersebut pada publik.
"Kami akan mengubah Covid-19 menjadi penyakit menular yang terkendali," kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum pada Rabu, 13 Oktober 2021.
"Dan tidak lagi takut akan hal yang tidak diketahui, serta mengembalikan rutinitas biasa kepada warga," sambungnya.
Sebelumnya dikabarkan jika Korea Selatan tidak pernah memberlakukan penguncian penuh (lockdown) saat berjuang melewati pandemi Covid-19.
Baca Juga: 3 Zodiak Ini Jatuh Cinta dengan Temannya Mulai 13 Oktober 2021, Salah Satunya Aquarius
Akan tetapi, Korea Selatan lebih memilih untuk menerapkan pembatasan jarak sosial yang sangat ketat sejak Juli 2021 lalu.
Termasuk jam operasional terbatas untuk restoran, kafe, sauna, dan pusat kebugaran dalam ruangan, serta pembatasan pertemuan lebih dari dua orang setelah pukul 6 sore.
Kemudian, strategi baru datang ketika adanya vaksinasi untuk Covid-19.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 13 Oktober 2021: Awal Baru Aquarius, Pisces Cari Solusi
Korea Selatan disebut-sebut telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 kepada 78,1% populasinya, sementara 60,7% telah melakukan vaksinasi sepenuhnya.***