PR CIREBON- Kelompok Taliban, yang kini menguasai Afghanistan, memperingatkan Amerika Serikat (AS) tentang konsekuensi negatif dari "menghancurkan" rezim mereka.
Hal itu disampaikan Taliban selama pembicaraan tatap muka pertama antara kedua belah pihak dengan AS sejak penarikan negara itu dari Afghanistan pada Agustus lalu.
Delegasi Taliban mengatakan kepada pejabat AS di Doha, bahwa setiap pelemahan pemerintah mereka dapat menyebabkan "masalah bagi rakyat".
Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi menyampaikannya kepada kantor berita negara Afghanistan Bakhtar setelah pembicaraan di ibukota Qatar.
"Kami dengan jelas mengatakan kepada mereka bahwa mencoba untuk mengacaukan pemerintah di Afghanistan tidak baik untuk siapa pun," katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman The News.
"Hubungan baik dengan Afghanistan baik untuk semua orang. Tidak ada yang harus dilakukan untuk melemahkan pemerintah yang ada di Afghanistan yang dapat menimbulkan masalah bagi rakyat," sambungnya.
Saat ini, kelompok Taliban tengah mencari pengakuan internasional, serta bantuan untuk menghindari bencana kemanusiaan dan meredakan krisis ekonomi Afghanistan.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan delegasi AS akan menekan Taliban untuk memastikan teroris tidak membuat basis untuk serangan di negara itu.
Hal itu juga akan menekan penguasa baru Afghanistan untuk membentuk pemerintahan inklusif dan menghormati hak-hak perempuan dan anak perempuan, kata pejabat itu.
Baca Juga: Anak Nia Daniaty Jalani Pemeriksaan Hari Ini Terkait Dugaan Penipuan CPNS
Pejabat itu juga menekankan pertemuan tersebut tidak menunjukkan Washington mengakui kekuasaan Taliban.
"Kami tetap jelas bahwa legitimasi apa pun harus diperoleh melalui tindakan Taliban sendiri," tuturnya.
Sementara itu, upaya Taliban untuk mengkonsolidasikan kekuasaan telah dirusak oleh serangkaian serangan Daesh yang mematikan.
Kepala keamanan Taliban di Kunduz menuduh para penyerang masjid berusaha menimbulkan masalah di antara sekte-sekte.
"Kami meyakinkan saudara-saudara Syiah kami bahwa di masa depan, kami akan memberikan keamanan bagi mereka dan masalah seperti itu tidak akan terjadi pada mereka," kata Mulawi Dost Muhammad.
Serangan itu disambut dengan kecaman internasional yang luas, dengan Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan agar para pelaku diadili.***