PR CIREBON - Swedia dan Denmark dilaporkan akan menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 Moderna.
Swedia dan Denmark menghentikan vaksin Covid-19 Moderna untuk kelompok usia yang lebih muda.
Pengambilan keputusan penghentian vaksin Covid-19 Moderna terpaksa harus diambil setelah adanya laporan kemungkinan efek samping yang jarang terjadi.
Salah satunya seperti miokarditis, peradangan pada lapisan tengah dinding jantung seseorang.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera pada Jumat, 8 Oktober 2021, penghentian vaksin Covid-19 Moderna itu disampaikan langsung oleh Badan Kesehatan Swedia.
Pihaknya mengatakan akan menghentikan penyuntikan untuk orang yang lahir pada tahun 1991 dan setelahnya.
Baca Juga: Blak-blakan, Aurel Hermansyah Bikin Sesi Tanya Jawab soal Kandungannya, Ini Rangkumannya!
Data menunjukkan peningkatan miokarditis dan perikarditis di kalangan remaja dan dewasa muda yang telah divaksinasi.
Jelasnya, kondisi tersebut melibatkan peradangan pada jantung atau lapisannya.
“Hubungannya sangat jelas ketika menyangkut vaksin Spikevax Moderna, terutama setelah dosis kedua,” kata badan kesehatan itu dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Jumat 8 Oktober 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI
Anders Tegnell, kepala ahli epidemiologi Swedia, mengatakan badan kesehatan akan terus mengikuti situasi dengan cermat terkait hal ini.
Pihaknya juga akan bertindak cepat untuk memastikan bahwa vaksinasi terhadap Covid-19 selalu seaman mungkin.
"Kita pastikan seaman mungkin dan pada saat yang sama bisa memberikan perlindungan yang efektif terhadap penyakit tersebut," ungkapnya.
Sementara itu di Denmark, orang di bawah usia 18 tahun tidak akan ditawari vaksin Moderna karena tindakan pencegahan.
Hal itu disampaikan oleh Otoritas Kesehatan Denmark pada Rabu lalu.
Menurut data yang dikumpulkan dari empat negara Nordik, menunjukkan adanya kecurigaan peningkatan risiko radang jantung ketika divaksinasi dengan suntikan Moderna.
Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Jumat 8 Oktober 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar
"Mskipun jumlah kasus radang jantung tetap sangat rendah," kata Otoritas Kesehatan Denmark.
Data awal dari studi Nordik telah dikirim ke komite reaksi merugikan Badan Obat Eropa (EMA) dan saat ini disebut-sebut dalam tahap penilaian.
Swedia dan Denmark mengatakan mereka sekarang merekomendasikan vaksin Comirnaty, dari Pfizer/BioNTech, sebagai gantinya.***