Kasus Kematian Akibat Covid-19 Varian Delta Capai 5 Juta Jiwa Secara Global

2 Oktober 2021, 18:30 WIB
Kasus kematian akibat varian Delta mencapai 5 juta jiwa. /Pixabay/PIRO4D

PR CIREBON - Covid-19 varian Delta telah melampaui 5 juta kasus kematian secara global, menurut perhitungan Reuters.

Dengan orang-orang yang tidak divaksinasi secara khusus terpapar banyak yang terpapar Covid-19 varian Delta yang mematikan.

Covid-19 varian Delta telah mengekspos perbedaan yang luas dalam tingkat vaksinasi antara negara-negara kaya dan miskin.

Baca Juga: Beredar Video Mensos Risma Marah-marah, Rumail Abbas: Kementerian yang Jarang Disorot

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, hal itu juga akibat dari keraguan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 di beberapa negara barat.

Sementara itu, lebih dari setengah dari semua kematian global yang dilaporkan rata-rata tujuh hari berada di Amerika Serikat, Rusia, Brasil, Meksiko, dan India.

Kemudian, mereka butuh lebih dari setahun untuk jumlah kematian Covid-19 mencapai 2,5 juta kasus.

Baca Juga: Merugi hingga Ratusan Juta, Denny Sumargo Resmi Laporkan Mantan Manajernya ke Polisi

2,5 juta kasus kematian berikutnya dicatat hanya dalam waktu kurang dari delapan bulan, menurut analisis Reuters.

Rata-rata 8.000 kematian dilaporkan setiap hari di seluruh dunia selama seminggu terakhir.

Hal ini berarti sekitar lima kematian setiap menit.

Baca Juga: Siap Laporkan Lesti Kejora dan Rizky Billar ke Polisi, Mila Machmudah: Saya Tidak Ada Niatan untuk Menzalimi..

Namun, tingkat kematian global telah menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Ada peningkatan fokus dalam beberapa hari terakhir untuk mendapatkan vaksin ke negara-negara miskin.

Ditambah lagi, banyak orang belum menerima dosis pertama, bahkan ketika rekan-rekan mereka yang lebih kaya mulai memberikan suntikan booster.

Baca Juga: Peringati Hari Batik Nasional, Hengky Kurniawan: Bangga Gunakan Batik Indonesia

Lebih dari separuh dunia belum menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, menurut Our World in Data.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia minggu ini mengatakan program distribusi COVAX.

Hal itu untuk pertama kalinya, mendistribusikan suntikan hanya ke negara-negara dengan tingkat cakupan terendah.

Baca Juga: Ini Dia 5 Bahan Alami untuk Meredakan Sakit Kepala dan Mual, Mudah Anda Temukan di Rumah!

Dipimpin bersama oleh WHO, COVAX sejak Januari telah mengalokasikan sebagian besar dosis secara proporsional.

"Untuk pasokan Oktober kami merancang metodologi yang berbeda," kata Asisten Direktur Jenderal WHO Mariangela Simao.

"Hanya mencakup peserta dengan sumber pasokan rendah," tambah Mariangela Simao.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler