Korea Utara Tembakkan Dua Rudal ke Perairan Timur, Perdana Menteri Jepang dan Presiden Korea Selatan Panik

15 September 2021, 20:30 WIB
Korea Utara menembakkan dua rudal ke perairan timur, Perdana Menteri Jepang dan Presiden Korea Selatan panik. /KCNA/via REUTERS

PR CIREBON- Korea Utara kembali menembakkan sepasang rudal balistik di lepas pantai timurnya pada hari Rabu, 15 September 2021.

Hal tersebut disebutkan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, penembakan sepasang rudal balistik ini dilakukan beberapa hari setelah Korea Utara mengatakan telah meluncurkan rudal jelajah jarak jauh.

Korea Utara sendiri diketahui telah membangun program senjatanya selama beberapa tahun terakhir setelah pembicaraan mengenai penghentian program nuklir dan rudal balistiknya gagal pada tahun 2019.

Baca Juga: Penyelidikan Pembunuhan Presiden Haiti Capai Babak Baru, Jaksa Penuntut Minta Perdana Menteri Didakwa

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyampaikan kalau Korea Utara telah menembakkan dua rudal balistik dari daerah pedalaman ke laut lepas di pantai timur.

Mengenai hal tersebut, Badan Intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat diketahui sedang menganalisis mengenai rudal yang ditembakkan.

Laporan tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Penjaga Pantai Jepang yang mengungkapkan adanya sebuah objek mendarat di luar zona ekonomi eksklusifnya yang bisa jadi adalah rudal balistik yang ditembakkan Korea Utara.

Baca Juga: Rusia Nyatakan Iran Belum Tunjukan Tanda Sedang Kerjakan Proyek Senjata Nuklir

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga secara tegas mengatakan kalau penembakan rudal tersebut mengancam perdamaian dan keamanan di Jepang.

“Penembakan itu mengancam perdamaian dan keamanan Jepang serta kawasan disekitar, ini benar-benar keterlaluan,” ucapnya.

“Pemerintah Jepang bertekad untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan kami untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan,” sambung Suga.

Baca Juga: Rating Episode Terbaru Drakor Naik Tipis, Berikut Ini Link Nonton Episodenya

Baik Suga dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan sesi dewan keamanan nasional mereka untuk membahas peluncuran tersebut.

Tidak hanya itu, Menteri Luar Negeri Korea Selatan dan Tiongkok juga mengadakan pembicaraan di Seoul di tengah kekhawatiran atas uji coba rudal baru-baru ini.

Mengingat negosiasi denuklirisasi antara Korea Utara dan Amerika Serikat telah terhenti sejak 2019.

Baca Juga: Nagita Slavina Minta Perbaikan Sistem Udara di Rumah Barunya, Raffi Ahmad: Enggak Mungkin Kita Bongkar Lagi...

Korea Utara sendiri berada di bawah sanksi internasional untuk pengembangan program senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Profesor di Universitas Ewha di Seoul, Leif-Eric Easley mengatakan kalau penembakan rudal itu bisa membuat Tiongkok tampak tidak mampu menekan Korea Utara.

Dia juga menyoroti tanggung jawab Tiongkok untuk bisa berbuat lebih banyak dalam menjaga kestabilan di Timur Laut Asia.

Baca Juga: TNI Kawal Perbatasan Guna Antisipasi Masuknya Covid-19 Varian Mu ke Indonesia

Profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Yang Moo-jin mengatakan peluncuran tersebut adalah pesan secara tidak langsung Korea Utara yang meminta Beijing agar semenanjung Korea ditangani sebagai agenda utama masalah Tiongkok.

Tindakan itu juga menekankan kalau Korea Utara ingin memimpin dalam masalah semenanjung Korea.

Diplomasi nuklir antara Amerika Serikat dan Korea Utara terhenti pada 2019, ketika Amerika Serikat menolak permintaan Korea Utara.

Baca Juga: Pria Jutawan Ini Membobol Rumah sang Mantan dan Bunuh Ikan Kesayangannya, Jaksa Ungkap Karena Cemburu

Amerika Serikat akan mencabut sanksi dengan imbalan, Korea Utara harus melakukan pembongkaran fasilitas nuklir yang sudah tua.

Presiden Joe Biden mengumumkan telah menyelesaikan tinjauan kebijakan Korea Utara pada bulan Mei dan mengungkapkan kalau denuklirisasi tetap menjadi prioritas,

Joe Biden juga menegaskan kalau Amerika Serikat tidak akan tawar-menawar dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Baca Juga: Jelang Hari Santri, Menag Sebut Presiden Jokowi Beri Kado Besar untuk Pesantren

Sejauh ini Kim Jong Un diketahui telah menolak dialog dan mengancam akan mempercepat pengembangan senjatanya dan menuduh Amerika Serikat menyulut permusuhan terlepas dari upaya diplomatiknya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler