Sekjen PBB Sebut Kehancuran Ekonomi di Afghanistan akan Menjadi 'Hadiah Bagi Teroris'

11 September 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi. Sekjen PBB Antonio Guterres mengimbau suntikan dana ke Afghanistan guna menghindari krisis ekonomi yang dapat memicu situasi 'bencana'. /REUTERS/Stringer/Reuters

PR CIREBON- Pada hari Jumat, 10 September 2021, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengimbau suntikan dana ke Afghanistan, pasca negara itu dikuasai oleh kelompok Taliban.

Suntikan dana untuk Afghanistan itu ditujukan Sekjen PBB Antonio Guterres untuk menghindari krisis ekonomi yang akan memicu situasi "bencana" bagi rakyat Afghanistan dan menjadi "hadiah bagi kelompok teroris."

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres itu datang setelah utusan khususnya di Afghanistan, Deborah Lyons memberikan laporan.

Baca Juga: Taliban Resmi Umumkan Pembentukan Pemerintah Baru, Mullah Hassan Akhund jadi PM Afghanistan

Deborah Lyons memperingatkan Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis bahwa pembekuan miliaran dolar aset internasional Afghanistan untuk menjauhkan mereka dari tangan Taliban pasti akan memicu "kemerosotan ekonomi yang parah."

“Saat ini PBB bahkan tidak mampu membayar gajinya kepada pekerjanya sendiri,” kata Antonio Guterres kepada wartawan.

"Kita perlu menemukan cara untuk menghindari situasi yang akan menjadi bencana bagi rakyat dan, menurut saya, sumber ketidakstabilan, dan tindakan, hadiah bagi kelompok teroris yang masih beroperasi di sana," sambungnya.

Baca Juga: Reaksi Berbagai Negara atas Pemerintahan Baru Afghanistan yang Dibentuk Taliban, AS Merasa Prihatin

Seperti diketahui, Al-Qaeda dan afiliasi ISIS di Afghanistan, ISIS-Khorosan, hadir di Afghanistan.

Sekjen PBB itu mengatakan dia telah berbicara dengan kepala Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva, mengatakan kepada wartawan bahwa penting untuk menyepakati keringanan atau mekanisme untuk mendapatkan dana ke Afghanistan.

Sementara itu, IMF telah memblokir Taliban dari mengakses sekitar US$440 juta dalam cadangan darurat baru.

Baca Juga: Di Bawah Rezim Taliban, Wanita Afghanistan Dilarang Berolahraga

Sebagian besar aset bank sentral Afghanistan senilai US$10 miliar juga diparkir di luar negeri, di mana mereka telah dibekukan sejak Taliban berkuasa bulan lalu.

Mereka dianggap sebagai instrumen kunci bagi Barat untuk menekan kelompok Islamis.

Baik Guterres dan kepala bantuan PBB Martin Griffiths berharap bahwa program internasional untuk mendapatkan uang tunai ke Yaman yang dilanda perang dapat direplikasi di Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Dikabarkan Bunuh Kakak Mantan Wapres Afghanistan di Panjshir

Di Yaman, badan anak-anak PBB, Unicef, melakukan pembayaran tunai bulanan kepada sekitar 1,5 juta keluarga termiskin melalui program yang didanai oleh Bank Dunia.

Selain itu, PBB juga bekerja untuk memastikan dapat melanjutkan pekerjaan kemanusiaan di Afghanistan, di mana setidaknya 18 juta orang setengah populasi negara itu sudah membutuhkan bantuan.

“Kami secara permanen terlibat dengan Taliban dan kami percaya bahwa dialog dengan Taliban sangat penting saat ini,” kata Guterres.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler