PR CIREBON - Usai pengambilalihan yang dilakukan Taliban atas Afghanistan, kini Taliban membuat pernyataan yang mengejutkan soal serangan 9/11 di AS dan juga soal Osama bin Laden.
Afghanistan kehilangan kekuasaan dan kendalinya kepada Taliban pada 15 Agustus 2021 ketika mereka mengepung kota Kabul dan meminta transisi kekuasaan secara damai.
Pasca pengambilalihan kekuasaan, Taliban membuat pernyataan yang mengejutkan dan mengklaim bahwa Osama bin Laden tidak terlibat dalam serangan teror 11 September di Amerika Serikat.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Perjalanan Transportasi
Padahal hal itu digunakan sebagai alasan oleh Amerika untuk berperang di Afghanistan.
Juru bicara Taliban Zabibullah Mujahid telah menyatakan bahwa tidak ada bukti keterlibatan Osama bin Laden dalam serangan teror 9/11.
"Bahkan setelah 20 tahun perang, tidak ada bukti keterlibatannya (Osama bin Laden) (dalam serangan 11 September 2001). Tidak ada pembenaran untuk perang ini, itu digunakan sebagai alasan Amerika untuk perang," katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Sabtu, 28 Agustus 2021: Taurus Akan Beruntung, Virgo Bisa Menyelesaikan Masalah
Saat ditanya soal memberikan jaminan bahwa Afghanistan tidak akan menjadi pusat terorisme, Zabibullah Mujahid mengatakan bahwa mereka telah berulang kali berjanji bahwa terorisme tidak akan mendapatkan tempat yang aman di tanah Afghanistan.
"Ketika Laden menjadi masalah bagi Amerika, dia berada di Afghanistan. Tapi tidak ada bukti keterlibatannya dan kami sekarang telah berjanji bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan siapa pun," kata Mujahid.
Kekhawatiran terbesar di Afghanistan telah menjadi keselamatan perempuan di bawah rezim Taliban.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Unggah Foto Bareng Reza Rahadian, Kode My Lecturer My Husband Seasons 2?
"Kami menghormati perempuan, mereka adalah saudara perempuan kami. Mereka tidak perlu takut. Taliban telah berjuang untuk negara. Perempuan harus bangga pada kami, bukan takut," kata Mujahid ketika ditanya tentang situasi tersebut.
Dia juga berbicara tentang warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu karena takut dengan rezim Taliban.
Mujahid menjawab masalah tersebut dengan mengatakan, "Kami tidak ingin warga negara kami meninggalkan negara ini. Apa pun yang telah mereka lakukan di masa lalu, kami telah memberi mereka amnesti."
Afghanistan kehilangan kekuasaan dan kendalinya kepada Taliban pada 15 Agustus ketika mereka mengepung kota Kabul dan meminta transisi kekuasaan secara damai.
Pasca itu, banyak yang putus asa untuk meninggalkan negara itu dan ribuan terlihat menunggu untuk keluar dari bandara Kabul tempat evakuasi berlangsung. ***