Media Tiongkok Kutip Pernyataan Ilmuwan Asal Swiss yang Ternyata Tidak Ada, Kedubes: Kami Ingin Bertemu!

12 Agustus 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi hoax. Kedutaan Besar Swiss di Beijing menanggapi media Tiongkok yang mengutip pernyataan ilmuwan asal negaranya yang ternyata tidak nyata. /Pixabay/Memyselfaneye

PR CIREBON – Kementerian luar negeri Swiss menyebutkan seorang ilmuwan yang tidak nyata, yang dikutip oleh beberapa media online di Tiongkok.

Pernyataan ilmuwan yang disebut berasal dari Swiss itu berisi tentang pandemi virus Corona, penyebab Covid-19.

Akibatnya, beberapa situs media Tiongkok telah menghapus komentar tentang pandemi virus Corona yang ‘salah disajikan’ karena berasal dari seorang ahli biologi Swiss yang sebenarnya tidak ada.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 12 Agustus 2021: Aquarius Hemat, Pisces Ada Tawaran, dan Aries Perubahan Bes

Tulisan pers dan komentar di media sosial yang dikaitkan dengan seorang ahli biologi yang diidentifikasi sebagai Wilson Edwards itu membidik dugaan tekanan AS pada para peneliti di tengah pandemi.

Pihak berwenang Tiongkok dan media pemerintah telah memimpin serangan balik terhadap kritik di luar negeri atas penanganan negara terhadap wabah Covid-19.

Kedutaan Besar Swiss di Beijing menyoroti kecurigaannya tentang ilmuwan itu dalam akun Twitter-nya.

Baca Juga: 15 Link Twibbon untuk Memperingati Hari Pramuka ke-60 pada 14 Agustus 2021

"Mencari Wilson Edwards, yang diduga ahli biologi (Swiss), dikutip dalam pers dan media sosial di Tiongkok selama beberapa hari terakhir.

"Jika kamu memang ada, kami ingin bertemu denganmu!" tulis kedutaan.

Cuitan Kedubes Swiss di Beijing. /Tangkap layar Twitter.com/@SwissEmbChina

Sebuah pesan yang disisipkan dengan cuitan itu, yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Mandarin, mengatakan tidak ada warga negara Swiss bernama Wilson Edwards yang disebut akademis dari bidang biologi.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 12 Agustus 2021: Capricorn Mengetahui Temannya Berbohong, Pisces Jangan Keras Kepala

Kedutaan mengatakan bahwa meskipun mereka menghargai perhatian yang diberikan Tiongkok pada Swiss, sayangnya harus memberi tahu publik Tiongkok bahwa berita itu salah.

“Meskipun kami berasumsi bahwa penyebaran cerita ini dilakukan dengan itikad baik oleh media dan netizen, kami dengan hormat meminta siapa pun yang telah menerbitkan cerita ini untuk menghapusnya dan menerbitkan corrigendum,” kata kedutaan.

Pierre-Alain Eltschinger, juru bicara Departemen Luar Negeri Swiss, mengatakan komentar itu secara keliru disajikan sebagai berasal dari seorang ahli biologi Swiss.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Tawarkan Bantuan untuk Meningkatkan Upaya Menuju Perdamaian di Afghanistan

"Beberapa surat kabar Tiongkok kemudian menghapus komentar itu," ujarnya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Sebuah akun Facebook resmi dari People's Daily, surat kabar Tiongkok masih memiliki referensi bahasa Inggris ke sebuah artikel dari CGTN, cabang internasionalnya.

Mereka mengutip ‘ilmuwan Swiss’ bernama Wilson Edwards.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Gelar Rangkaian Acara Pernikahan di Tengah Masa PPKM, Begini Tanggapan Keluarga

Dalam artikel CGTN, Wilson dikutip mengatakan dia dan rekan peneliti telah menghadapi tekanan dan intimidasi dari Amerika Serikat.

Beberapa media juga disebut mengintimidasinya karena telah mendukung kesimpulan dalam studi bersama oleh Tiongkok dan WHO yang berbasis di Jenewa tentang asal-usul Covid-19.

Studi tersebut, yang dirilis untuk umum pada bulan Maret, menyajikan beberapa hipotesis tentang bagaimana pandemi dimulai tetapi tidak ada kesimpulan yang pasti.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler