Tanggapi Laporan Teori Kebocoran Virus di Laboratorium Wuhan, Menlu AS Blinken: Saya Pikir Tidak Benar

9 Juni 2021, 10:50 WIB
Menlu AS Antony Blinken menanggapi laporan teori kebocoran laboratorium Wuhan, menyebut pada beberapa tingkatan tidak benar. /Twitter @SecBlinken

PR CIREBON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa ia ragu pada laporan tentang teori kebocoran virus di laboratorium Wuhan.

Laporan itu dirilis oleh Wall Street Journal, yang menyimpulkan hipotesis tentang teori kebocoran virus di laboratorium Wuhan adalah masuk akal.

Blinken mengaku bahwa ia telah melihat laporannya dan merasa ada beberapa tingkatan yang diragukannya tentang hipotesis kebocoran virus di laboratorium Wuhan itu.

Baca Juga: Prediksi Shio Harian Rabu 9 Juni 2021: Shio Kelinci, Naga, Ular, Manjakanlah Diri untuk Segarkan Hari-harimu

"Saya melihat laporannya. Saya pikir pada beberapa tingkatan, tidak benar," kata Blinken pada sidang komite Senat tentang permintaan anggaran Departemen Luar Negeri ketika ditanya tentang artikel Journal.

Wall Street Journal pada Senin, 7 Juni 2021 mengutip orang-orang yang akrab dengan laporan rahasia oleh laboratorium nasional pemerintah AS.

Laporan itu menyimpulkan bahwa hipotesis kebocoran virus dari laboratorium Tiongkok di Wuhan masuk akal dan pantas untuk diselidiki lebih lanjut.

Baca Juga: Terkait Konflik di Gaza, Hubungan Tiongkok dengan Israel Diuji: Pro atau Kontra ke Palestina?

Menurut laporan, penelitian tersebut disiapkan pada Mei 2020 oleh Laboratorium Nasional Lawrence Livermore.

Penlitian itu dirujuk oleh AS ketika melakukan penyelidikan tentang asal-usul pandemi selama bulan-bulan terakhir pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Blinken mengatakan bahwa untuk pemahaman terbaiknya, laporan itu berasal setelah pemerintahan Trump meminta kontraktor untuk melihat asal-usul virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Baca Juga: Terkait Konflik di Gaza, Hubungan Tiongkok dengan Israel Diuji: Pro atau Kontra ke Palestina?

Fokus pada laporan memang dikhususkan pada apakah itu hasil dari kebocoran laboratorium.

"Pekerjaan itu sudah selesai, sudah dibriefing, ke orang-orang terkait di departemen. Ketika kami masuk, kami juga diberitahu tentang temuan itu," kata Blinken, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

"Pemerintahan Trump, menurut pemahaman saya, memiliki keprihatinan nyata tentang metodologi penelitian itu, kualitas analisis, bukti yang dibengkokkan agar sesuai dengan narasi yang terbentuk sebelumnya. Itu adalah perhatian mereka yang dibagikan pada kami," ia menambahkan.

Baca Juga: Prediksi Peruntungan Shio Tikus, Kerbau, hingga Macan, 9 Juni 2021: Akan Menemukan Kedamaian

Blinken mengatakan laporan itu adalah pekerjaan satu perwira dan beberapa individu dan bukan seluruh upaya pemerintah yang diperintahkan Presiden Joe Biden.

Joe Biden, berbeda dengan Trump, memerintahkan penyelidikan yang dipimpin oleh komunitas intelijen untuk menyelidiki asal-usul virus.

Ditanya apakah dia mendukung deklasifikasi informasi mengenai asal-usul virus, Blinken mengatakan harus ada transparansi sebanyak mungkin dengan informasi apa pun ditemukan.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 9 Juni 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius Sulit Simpan Sebuah Rahasia yang Dianggap Menarik

Selain itu, harus pula tunduk pada kebutuhan untuk melindungi sumber intelijen.

Dalam mengumumkan penyelidikannya selama 90 hari, Biden mengatakan intelijen AS sedang mempertimbangkan dua skenario yang mungkin.

Skenario itu termasuk virus tersebut dihasilkan dari kecelakaan laboratorium atau muncul dari kontak manusia-hewan, tetapi belum sampai pada kesimpulan.

Baca Juga: 8 Makanan yang Dipercaya Mampu Atasi Stres, Salah Satunya Kimchi

Sebuah laporan intelijen AS yang masih dirahasiakan beredar selama pemerintahan Trump menuduh bahwa tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan menjadi sangat sakit pada November 2019.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler