Pandemi Covid-19 Rupanya Berdampak pada Angka Dukungan Publik untuk Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga

29 Mei 2021, 17:25 WIB
Angka dukungan publik terhadap Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengalami penurunan gara-gara pandemi Covid-19.* /Pool via REUTERS/File Photo

PR CIREBON - Pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia rupanya juga berdampak pada aspek-aspek kehidupan di Jepang.

Salah satunya terhadap angka dukungan publik terhadap Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, angka dukungan publik terhadap Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah anjlok menjadi sekitar 30 persen.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Semakin Dekat, Pemerintah Jepang Kembali Dapat Peringatan dari Pakar Kesehatan Soal Covid-19

Pada bulan September 2020 lalu, angka dukungan sang pejabat mencapai sekitar 70 persen.

Meski begitu, Yoshihide Suga dan pemerintahnya tetap bertekad menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo.

Komite Olimpiade Internasional juga mengatakan, Olimpiade Tokyo akan tetap berjalan.

Baca Juga: Citra Kirana Bagikan Tips Agar ASI Melimpah, Harus Bahagia hingga Konsumsi Makanan Bergizi

Bahkan, jika kota tuan rumah yakni Tokyo berada dalam tindakan darurat pandemi Covid-19.

Para pejabat berusaha menyampaikan pesan bahwa Olimpiade Tokyo akan aman.

Baru-baru ini, Pemerintah Jepang mengumumkan bahwa sebagian besar orang yang berada di sekitar lokasi Olimpiade Tokyo akan divaksinasi.

Baca Juga: Demi Keamanan Gelaran Olimpiade Tokyo, Jepang Putuskan Perpanjang Keadaan Darurat Covid-19

Hal ini terlepas dari jajak pendapat dan peringatan para ahli terhadap ancaman Covid-19 saat penyelenggaraan Olimpiade Tokyo.

Di sisi lain, protes terhadap gelaran Olimpiade Tokyo terus bertambah dan cenderung menarik perhatian masyarakat.

Meski begitu, Pemerintah Jepang terus mendorong untuk mempercepat program vaksinasi. 

Baca Juga: Minta Jokowi Batalkan Revisi UU KPK dan Rombak Pimpinan KPK, Febri Diansyah: Mungkinkah?

Hal ini bertujuan untuk mengelola hingga 1 juta orang per harinya, akan tetapi beberapa ahli mengatakan hal itu adalah target yang terlalu optimis.

Jepang telah melaporkan sekitar 739.000 kasus virus corona dan lebih dari 12.700 kematian.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler