Lebih dari 1.500 Warga Palestina Ditangkap Polisi Israel Selama Dua Minggu dalam Ketegangan Gaza

25 Mei 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi. Polisi Israel menangkap 1.550 warga Palestina selama dua minggu terakhir di tengah protes terhadap agresi Israel di Tepi Barat dan Gaza. /Reuters/Ammar Awad

 

PR CIREBON- Israel telah melancarkan tindakan keras terhadap ratusan warga Palestina yang berpartisipasi dalam protes baru-baru ini terhadap agresi Israel dengan kelompok hak asasi penjara mengatakan lebih banyak penangkapan diperkirakan dalam beberapa hari mendatang.

Diketahui, polisi Israel menangkap 1.550 warga Palestina selama dua minggu terakhir di tengah protes terhadap agresi Israel di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.

"Kampanye tersebut merupakan kelanjutan langsung dari aktivitas polisi dalam dua minggu terakhir dan lebih dari 1.550 (warga Palestina) tersangka telah ditangkap dengan sekitar 150 dakwaan yang diajukan," kata polisi Israel dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, 24 Mei 2021, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari TRT World.

Baca Juga: Ratusan Staf Partai Demokrat AS Buat Surat Terbuka untuk Joe Biden, Serukan Presiden agar Kecam Israel

Selain itu, pasukan tentara Israel juga menangkap 41 warga Palestina dalam serangan semalam di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki, kata Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) pada hari Senin.

PPS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sebagian besar tahanan Palestina dari penangkapan hari Senin berasal dari Yerusalem Timur yang diduduki.

Amani Sarahneh, juru bicara PPS, mengatakan kelompok tersebut telah menyaksikan peningkatan tingkat penangkapan dan memperkirakan lebih banyak penangkapan akan dilaporkan dalam hari itu.

Baca Juga: IOC Tuai Kritik di Jepang Karena Ucapan Ini, Seruan Pembatalan Olimpiade Tokyo Semakin Kuat

Komandan distrik polisi Yerusalem Doron Turgeman mengatakan penangkapan mereka termasuk 33 tersangka yang diyakini terlibat dalam insiden kekerasan baru-baru ini.

Dalam sebuah tweet, dia mengatakan polisi Israel akan melakukan apa pun yang mereka bisa lakukan untuk memburu dan membawa orang lain yang terlibat dalam kerusuhan ini ke pengadilan.

Serangan Israel di Gaza pada 10 Mei menyusul ketegangan di Yerusalem yang diduduki, menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina antara 10 Mei dan 20 Mei.

Baca Juga: Spoiler Doom at Your Service Episode 6: Cemburu, Tak Dong Kyung Kini Benar-benar Mencintai Myul Mang?

Kota-kota mayoritas Palestina di Israel telah melihat banyak protes dalam beberapa pekan terakhir terhadap agresi Israel di Yerusalem Timur yang diduduki.

Polisi Israel mengerahkan taktik tangan besi terhadap jamaah Palestina di dalam dan sekitar Masjid Al Aqsa pada minggu terakhir bulan Ramadhan.

Titik nyala lain dalam beberapa hari terakhir adalah kasus pengadilan yang bisa berakhir dengan keluarga Palestina diusir dari rumah Yerusalem Timur yang diduduki di Sheikh Jarrah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.

Baca Juga: Cerita Pengalaman Jadi Pelawak, Denny Cagur: Uang Hadiah Dibagi Rata di WC Kampus

Potensi penggusuran keluarga Palestina mengundang protes massa yang diadakan oleh sesama warga Palestina sebagai bentuk solidaritas.

Pada hari Senin, seorang tentara Israel dan warga sipil terluka dalam insiden penikaman di dekat lingkungan Sheikh Jarrah. Penyerang ditembak dan dibunuh oleh polisi, dan belum diidentifikasi.

Kementerian kesehatan Palestina mengatakan sedang "memeriksa kondisi seorang warga yang ditembak di Yerusalem".

Baca Juga: Sang Ayah Mimpi Bertemu Calon Anak Atta-Aurel di Surga, Atta Halilintar Bangun Pesantren untuk Beramal

Ada juga peningkatan serangan terhadap orang Palestina di Israel oleh sayap kanan Israel.

Minggu 10 Mei, kelompok sayap kanan Israel turun ke jalan di seluruh negeri, bentrok dengan pasukan keamanan dan warga Palestina. Polisi mengatakan mereka telah menanggapi insiden kekerasan di beberapa kota, termasuk Lod, Acre dan Haifa.

Dua belas orang Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Gaza. Pertempuran yang paling sengit dalam beberapa tahun itu terhenti pada hari Jumat di bawah gencatan senjata yang ditengahi Mesir.

Baca Juga: Jatigede akan Dijadikan Landmark Pariwisata di Sumedang, Ridwan Kamil: ‘Menara Kujang Sepasang’

Gencatan senjata yang dimediasi Mesir antara Israel dan Hamas diadakan hingga hari keempat pada hari Senin.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi wilayah itu minggu ini untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Israel, Palestina, Mesir dan Yordania.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: TRT World

Tags

Terkini

Terpopuler