Prancis dan AS Dikabarkan Berselisih Soal Konflik Israel dan Palestina, Duta Besar PBB: Ini Agak Aneh...

20 Mei 2021, 16:45 WIB
Potret bendera PBB - Prancis dan AS disebut tengah alami perselisihan diplomatik terkait konflik antara Israel dan Palestina. /Pixabay/Edgarwinkler

PR CIREBON – Konflik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina telah memicu perselisihan diplomatik di PBB antara Prancis dan Amerika Serikat (AS).

Ketegangan antara Prancis dan AS itu merupakan perselisihan terbuka pertama antara keduanya sejak Joe Biden menjadi Presiden.

Meskipun ditentang AS, Prancis mengajukan rancangan lain resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan diakhirinya permusuhan antara Israel dan Palestina, serta akses kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Baca Juga: Bintang Sepak Bola Manchester United Paul Pogba dan Amad Diallo Tunjukkan Dukungan Publik untuk Palestina

AS telah berulang kali memveto resolusi serupa dalam beberapa hari terakhir, dengan mengatakan pihaknya sedang mengejar jalan lain untuk menyelesaikan krisis.

Proposal terbaru Prancis dengan cepat mendapat tanggapan tegas dari AS, menandakan akan menggunakan hak vetonya lagi jika diperlukan.

Seorang juru bicara AS di PBB mengatakan bahwa pihaknya fokus pada upaya diplomatik intensif yang sedang dilakukan untuk mengakhiri kekerasan.

Baca Juga: Justru Dapat Untung! 9 Orang Diklaim Jadi Miliarder di Tengah Pandemi Covid-19 yang Memburuk

Menurutnya, AS tidak akan mendukung tindakan yang diyakini merusak upaya untuk menurunkan ketegangan.

Pada saat yang sama, Joe Biden mengumumkan bahwa dia telah secara langsung mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai de-eskalasi konflik, menyoroti pendekatan yang kontras terhadap konflik tersebut.

Prancis tidak menyebut tanggal pemungutan suara untuk resolusi yang diusulkan, dan draf teks tersebut belum diedarkan secara luas di antara 15 anggota Dewan Keamanan.

Baca Juga: Pemerintah Purwakarta Mengambil Langkah Antisipasi Peningkatan Kasus Covid- 19 Pasca Lebaran

Taktik tersebut menimbulkan dugaan bahwa itu adalah upaya untuk meningkatkan tekanan pada AS, atau untuk menggarisbawahi bahwa Biden tidak memenuhi janjinya untuk memiliki pendekatan yang lebih multilateral dalam urusan internasional daripada pendahulunya Donald Trump.

"Ini agak aneh mengingat harapan yang kami semua miliki agar Amerika kembali ke diplomasi multilateral," kata seorang duta besar PBB tanpa menyebut nama.

"Kami juga berpikir bahwa Amerika Serikat akan menunjukkan relevansi Dewan Keamanan dalam situasi seperti ini," tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Joy Red Velvet, Ahn Eun Jin, dan Park Sung Hoon akan Bintangi Drakor Romantis 'Just One Person'

Pihak lain mengatakan bahwa mereka hanya meminta AS untuk mendukung pernyataan Dewan Keamanan yang akan mengatakan hal-hal serupa yang dikatakan secara bilateral dari Washington.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan kepada parlemen bahwa posisi Amerika akan sangat menentukan.

“Memang benar bahwa kita telah melihat upaya AS yang sedikit di belakang semua ini," ujarnya.

Baca Juga: Kritik Keras Amerika, Tiongkok: Apa yang Dilakukan AS di Tengah Konflik Palestina-Israel Sangat Mengecewakan

Ketegangan yang nyata antara Prancis dan AS itu dapat meninggalkan jejak dan dikhawatirkan dapat memengaruhi masalah lain.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler