Kelelahan Usai Lempar Jumroh, 11 Jemaah Kolter 16 Kota Bandung Dirawat di Rumah Sakit

- 28 Juni 2023, 22:53 WIB
Menu makan malam jemaah haji Indonesia
Menu makan malam jemaah haji Indonesia /

SABACIREBON-Pemerintah daerah dalam hal ini Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jabr bserta Kota dan Kabupaten sudah mengambil langkah cepat untuk mengatasi situasi darurat di kawasan Muzdalifah dan Mina.

Sejumlah pejabat Kanwil Depag dan Kantor Depag se Jawa Barat sebagian pejabatnya juga hadir dalam rombongan Jemaah.

Kakanwil Depag Jabar Ajam Mustajam belum jawaban atas pertanyaan Sabacirebon tentang langkah-langkah apa yang sudah diambil dalam siituasi darurat yang menimpa ribuan Jemaah, termasuk dari Jabar.

"Iya Pa kondisinya seperti itu Quota bertambah tapi fasilitas belum bertambah. Mudah-mudahan ke depan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan.  Terutama mengutamakan keselamatan dengan memilih hotel  yang berdekatan dengan Jamara. Tinggal di hotel, menjelang malem ke Mina," kata Ketua Kloter 16 kota Bandung Lukman Hakim pada wartawan Sabacirebon Haji Otang Fharyana yang mengaku termasuk yang kembali ke Hotel di Mekah dari pada ke Tenda di Muzdalifah atau Mina.

 Baca Juga: Menuju 2024, Komunitas Ustadz Ustadzah Kabupaten Indramayu Deklarasikan Gus Muhaimin Capres

Lukman Hakim menyebut  PPHI sudah mensuplai makanan dan minuman serta 2mengirim kursi roda untuk mengevakuasi jemaah yang terkena dampak.

“Ya memang kondisinya di luar dugaan, saya orang yang paling akhir dalam kloter menyisir jama'ah kloter yang tercerai berai,” tutur Lukman.

Lukman menyebut sudah komunikasi dengan PPIH Arab Saudi, kondisinya memang sedang krodit, begitupun semalam ketika dari kloter merujuk pasien jamaah ke RS Mina ketika kembali ke tenda sudah tidak bisa, mulai berangkat jam 10 kembali ke tenda jam 03 pagi.

 Baca Juga: Dandim 0616 Indramayu Klarifikasi Terkait Video Viral Dirinya di Ponpes Al Zaytun

“Ketika dijemput jalan kaki, jamaah tidak bisa melanjutkan perjalanan, dijemput dengan kendaraan tidak memungkinkan karena kendaraan tidak bisa masuk,” tambahnya sambil menyebut bagi kebanyakan memaksakan lempar jumrah, apalagi lansia, kondisinya sama.

Banyak dari Jemaah yang langsung kembali ke hotel di kota M3kah karena jaraknya lebih dekat, sekitar 2 km, sementara jika harus kembali ke tenda jaraknya 7.5 km.

 Tenda Memprihatinkan

Wartawan Sabacirebon Haji Otang Fharyana melaporkan, falisistas tenda di Arafah, Muzdalifah maupun Mina kondisinya tidak memungkinkan Jemaah untuk beristirahat dengan nyaman. “Diisi terlalu banyak Jemaah, dengan kasur busa tipis yang dipasang beddempet tanpa jarak. Jamaah sangat tersiksa,” tuturnya.

Dengan kondisi itu, Otang menyebut, banyak Jemaah yang tidak kembali ke tenda tapi langsung ke hotel. Selain tenda tidak nyaman, jarak dari hotel ke Jamarat lebih dekat, hanya 2 km.

Petugas Kesehatan Kloter 16 Kota Bandung Ahmad Ganda Saputra menyebutkan ada 11 jemaah kloter 16 setelah lempar jumroh berencana kembali ke tenda. Namun situasi yang sangat padat menyebabkan kelelahan dan terpaksa harus beristirahat  tidak sampai ke tenda. Mereka akhirnya di rawat di rumah sakit di Mina.

Namun belum diketahui nama-nama 11 jemaah yang kelelahan dan kini dirawat di rumah sakit tersebut. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Liputan Sabacirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah