Penelitian Terbaru Ungkap Gejala pada Anak yang Terpapar Covid-19, Salah Satunya Mudah Kelelahan

- 9 September 2020, 10:19 WIB
Ilustrasi anak-anak,
Ilustrasi anak-anak, /YASSER AL-ZAYYAT/AFP

PR CIREBON - Sebuah penelitian terbaru mengungkap daftar gejala yang sangat umum terjadi pada anak-anak saat terinfeksi virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19.

Gejala umum yang sering timbul mulai dari mudah kelelahan, demam, hingga sakit kepala.

“Kami perlu memberi tahu orang-orang apa saja gejala utama sesuai dengan perbedaan usia selain batuk, demam, dan kurangnya kemampuan indera penciuman,” jelas pemimpin penelitian Profesor Tim Spector dari King’s College London, Inggris sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian.

Baca Juga: Terjun dari Lantai 17, Seorang Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Tewas Bunuh Diri

Penemuan terbaru tim tersebut didasarkan pada laporan gejala pada 198 anak yang dites positif Covid-19.

Lebih dari separuh atau 55 persen anak-anak dengan gejala Covid-19 mengalami kelelahan, 54 persen mengeluh sakit kepala, dan hampir setengahnya mengalami demam.

Sebanyak 38 persen anak-anak dengan gejala merasakan sakit tenggorokan, 35 persen tidak nafsu makan, 15 persen mengalami ruam kulit yang tidak biasa dan 13 persen terkena diare.

Baca Juga: Dokumenter Original K-Pop Pertama di Netflix, 'BLACKPINK: Light Up The Sky' Siap Tayang Oktober 2020

Dengan kondisi seperti ini, tim menyarankan yang terpenting adalah anak-anak ikut dites saat orangtuanya melakukan tes virus corona, meski mereka tidak menunjukkan gejala.

Sementara Dr Tom Waterfield dari Queen’s University Belfast, yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan temuan ini sejalan dengan karyanya sendiri yang menunjukkan gejala seperti kelelahan, sakit kepala, dan sakit perut biasa terjadi pada anak-anak.

Profesor Martin Marshall, ketua Royal College of GPs yang mengapresiasi penelitian ini.

“Memahami bahwa anak-anak mungkin menunjukkan gejala yang berbeda dengan orang dewasa sangat berguna agar dokter dan timnya, serta dokter spesialis anak, dapat mengidentifikasi virus dan merespons dengan tepat,” pungkas Prof Martin.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x