PIKIRAN RAKYAT - Salah satu alasan mengapa kopi mendapatkan reputasi buruk di dunia kesehatan dan nutrisi adalah efeknya yang mengerikan tubuh.
Salah satu alasan mengapa kopi mendapatkan reputasi buruk di dunia kesehatan dan nutrisi adalah efeknya yang mengeringkan tubuh. Kopi telah disebut-sebut sebagai minuman yang bisa memicu dehidrasi.
Baca Juga: Tidak Dipakai Selama Sebulan, Kartu Prakerja akan Otomatis Hangus
Baik itu selama jam kantor yang tidak pernah berakhir atau persiapan ujian larut malam, kebanyakan dari kita bergantung pada secangkir teh atau kopi.
Kandungan kafein dari kopi diketahui memiliki efek diuretik ringan. Dikatakan bahwa asupan kafein yang berlebihan diduga meningkatkan aliran darah ke ginjal, sehingga menghambat penyerapan natrium, yang membuat kopi menjadi diuretik.
Baca Juga: Update Covid-19 Dunia 17 April 2020, Lebih dari Setengah Juta Pulih dan Lewati Masa Kritis
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Food.ndtv, Diuretik membuat tubuh memproduksi lebih banyak urin.
"Kopi adalah diuretik alami. Terlalu banyak minum kopi dan ditambah dengan makanan yang tidak memadai dapat menyebabkan dehidrasi. Kopi berlebih pasti akan membuat Anda dehidrasi. Kadar asam Anda naik.
Baca Juga: Presiden AS Diserang, Pelosi Sebut Donald Trump Tak ada Hak untuk Hentikan Dana WHO
"Semakin asam Anda, semakin dehidrasi. Vitamin esensial dan mineral yang larut dalam air juga dikeluarkan dari tubuh. karena dehidrasi ini. Ketika proses menghidrasi alami tubuh terhambat, itu juga menimbulkan kembung," kata Konsultan Ahli Gizi Dr. Rupali Dutta.
Sementara, minum terlalu banyak cangkir kopi dapat membuat dehidrasi, asupan moderat mungkin tidak menunjukkan banyak perubahan. Selain itu, bukan hanya kopi, bahkan teh memiliki kandungan kafein ringan.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Hand Sanitizer Bisa Sebabkan Tangan Jadi Terbakar, Simak Faktanya
Overdosis teh juga bisa meninggalkan dampak seperti itu. Kopi telah dikaitkan dengan berbagai efek positif juga seperti mempertajam kemampuan mental dan kognitif, mengelola kadar kolesterol dan mengurangi risiko diabetes.***