Network
PR CIREBON - Film Petualangan Sherina dikabarkan akan dibuat sekuelnya setelah 20 tahun berlalu.
Informasi ini didapatkan dari akun Instagram @filmpetualangansherina yang mengunggah video bertuliskan angka 2 disertai 'coming soon'.
Meskipun pihak resmi Miles Films belum membenarkan ataupun menyanggahnya, netizen langsung membuat skenario nyeleneh setelah informasi ini viral, hingga kata kunc Sherina menjadi trending topic di Twitter pada Sabtu, 5 September 2020 lalu.
Baca Juga: Segera Meluncur pada 2021, OS Harmony Milik Huawei Siap Dirilis Gantikan Android
Film yang dibintangi Sherina Munaf dan Derby Romero ini dirilis pada tanggal 14 Juni 2000 silam.
Film yang disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri Mira Lesmana ini bercerita tentang Sherina yang harus pindah ke Bandung karena sang ayah. Ketika masuk sekolah baru, ia berkenalan dengan Sadam, anak nakal yang menjadi musuhnya.
Petualangan Sherina merupakan film dengan genre musikal yang disukai anak-anak dari zaman dulu hingga sekarang.
Baca Juga: PSBB Total Jakarta Dinilai Gegabah, Airlangga: Kapasitas Kesehatan Masih Mampu Menampung Pasien
Karakter Sherina dengan plester dan permen coklatnya serta Sadam dengan sebutan anak mami masih melekat di hati penonton dan abadi di ingatan.
Selain itu, terdapat 5 fakta menarik lain tentang film Petualangan Sherina yang telah dirangkum PikiranRakyat-Cirebon.com, salah satunya adalah inspirasi karakter Sadam.
1. Berawal dari Video Klip Sherina
Dalam live Instagram bulan Juni lalu lewat akun Instagram @kinosaurusjakarta pada 10–14 Juni 2020, Mira Lesmana mengungkapkan bahwa inspirasi dari film ini adalah saat ia membuat tiga video klip untuk album pertama Sherina, yakni Andai Aku Besar Nanti, Pelangiku, dan Kembali ke Sekolah.
Baca Juga: Sindir Pedas Pendukung Anies Baswedan, Ferdinand: Salah Dipuji, Benar Dipuji, Tak Bekerja pun Dipuji
Saat itu Mira melihat Sherina sebagai sosok yang tepat untuk tampil sebagai peran utama di filmnya. Ayah Sherina, Triawan Munaf, menyetujui tawaran yang diajukan Mira Lesmana tersebut.
2. Judul Awal Adalah Petualangan Vera dan Elmo
Ide film anak-anak Mira Lesmana awalnya berjudul Petualangan Vera dan Elmo. Namun judul tersebut diubah setelah album pertama Sherina rilis. Saat itu, album Sherina sangat laris dan ia menjadi idola anak-anak.
Mira Lesmana mengubah judulnya menjadi Petualangan Sherina karena nama Sherina lebih dikenal anak-anak dibanding tokoh utama yang awalnya bernama Vera. Nama tersebut juga menjadi ajang promosi film bioskop kedua Miles Films ini.
Baca Juga: Berlaku Selama September 2020, Dapatkan Harga Khusus Pasang Iklan di Instagram Pikiran Rakyat
3. Karakter Sadam Terinspirasi dari Anak Nakal
Jujur Prananto selaku penulis skenario Petualangan Sherina mengatakan dalam live Instagram akun @kinosaurusjakarta bahwa karakter Sadam berasal dari nama anak nakal yang menjadi tetangganya.
Menurut penuturannya, anak bernama Sadam tersebut pernah mencoret-coret mobil miliknya.
Sadam (Derby Romero) diceritakan sebagai anak nakal yang menjadi musuh Sherina di dalam film. Siapa sangka, anak tersebut justru sangat dimanja orang tuanya di rumah.
Baca Juga: Gencar Mengupayakan, Erick Thohir Janjikan Indonesia Miliki 300 Juta Vaksin Covid-19 pada 2021
4. Syuting Lagu 'Jagoan' Dilakukan Pada Malam Hari
Salah satu lagu paling terkenal dalam Petualangan Sherina adalah lagu berjudul 'Jagoan'.
Lagu ini terdapat pada saat adegan Sherina bertengkar bersama Sadam. Mereka bernyanyi dan memperebutkan tentang siapa yang pantas mendapat julukan 'Jagoan'.
Siapa sangka, pembuatan adegan ini dilakukan pada malam hari. Riri Riza, melalui video Behind The Scene Petualangan Sherina yang diunggah di kanal Miles Films pada 26 Juni 2020 mengungkapkan bahwa pada saat itu adalah musim hujan, sehingga syuting sulit dilakukan pada siang hari disebabkan hujan yang terus turun.
Baca Juga: Prabowo Subianto Diminta Segera Menghadap Jokowi, Waketum Gerindra: Nonaktifkan Anies
5. Petualangan Sherina Ditonton Lebih dari 1,6 Juta Penonton
Petualangan Sherina sering disebut sebagai salah satu film yang melambangkan kebangkitan film Indonesia setelah bertahun-tahun mati suri. Film untuk semua umur ini berhasil menyedot lebih dari 1,6 juta penonton saat penayangannya.
Saat itu, bioskop belum sebanyak sekarang. Banyak penonton di kota kecil yang baru mampu menonton filmnya lebih telat daripada penonton kota besar.
Selain itu, seperti diunggah dalam video di kanal Miles Films, banyak penonton kehabisan tiket saat film ini diputar.***
