Network
SABACIREBON - Setelah menunggu selama berbulan-bulan, penyanyi dan penulis lagu internasional asal Amerika Serikat, Taylor Swift kembali merilis single nya yang ke-3 bertajuk "Lavender Haze" dari rekamannya yang sangat sukses yaitu "Midnight".
"Lavender Haze" menjadi lagu pembuka dari album terbarunya yang telah lama dikabarkan. Dalam musik videonya, Taylor Swift langsung mengarahkan proyek tersebut dan bermain peran di dalamnya.
Cinta, privasi dan perlindungan namun hal tersebut terus berjalan menjadi tema utama dari musik videonya.
Baca Juga: DPRKP Kota Cirebon Akan Dipindah ke Kantor Bekas KPU, Sekda Sebut Ini Alasannya
Tajuk "Lavender Haze" memiliki arti sangat mencintai seseorang atau sedang berada dalam tahap bulan madu alam suatu hubungan. Ungkapan tersebut merupakan ungkapan dari tahun 1950-an.
Sebelum merilis album, Taylor membahas arti dari setiap lagu selama seri video 'Midnights Mayhem With Me', dia berbicara tentang lagu pertama: "Saya menemukan frasa ketika saya menonton Mad Men dan saya mencarinya karena saya pikir itu terdengar keren," katanya.
"Ternyata itu adalah ungkapan umum yang digunakan di tahun 50-an di mana mereka hanya akan menggambarkan sedang jatuh cinta", sambungnya.
Baca Juga: Pemrov Jabar Tawarkan BIJB Kertajati Majalengka ke Maskapai Saudi Airlines
Lagu ini juga memiliki pesan jika seseorang sedang berada dalam "Lavender Haze" berarti Anda berada dalam pancaran cinta yang mencakup segalanya dan hal tersebut sangat indah.
Fans sangat gembira ketika mereka akhirnya melihat video musik 'Lavender Haze' setelah pertama kali disebutkan dalam montase pada bulan November.
Dengan gaya Taylor yang sebenarnya, video itu dipenuhi dengan telur Paskah yang mengisyaratkan untuk bicara sekarang, tetapi banyak dari visual juga memanggil kembali kata-kata penyanyi itu dalam video awalnya 'Midnights Mayhem With Me'.
Baca Juga: Anda Percaya ada Hoki dan Nahas Weton (Kelahiran) Rabu Pon? Simak selengkapnya
Pemenang Grammy 11 kali menggambarkan hubungannya sebagai "awan" yang dia tidak ingin turun darinya, dan awan, asap, dan kabut menentukan estetika video musik.
Mengambil frase tahun 1950-an dan memvisualisasikannya, menggambarkan perasaan terbungkus cinta dengan mengelilingi dirinya dalam kabut ungu literal.
Di akhir video musik dia, secara simbolis, merebahkan dirinya ke tempat tidur di atas awan yang sebenarnya sambil bernyanyi "I just wanna stay in that lavender haze".
Tidak mengherankan jika Taylor Swift menulis dan mengarahkan sendiri videonya.
Musik video "Lavender Haze" masih menjadi trending ke-22 di hari ke-4 perilisannya.***
