PR CIREBON — 'Loki,' yang baru-baru ini menyelesaikan musim pertamanya di Disney+, mengikuti dewa tituler dalam perjalanan melalui waktu yang menyiapkan masa depannya di Marvel Cinematic Universe (MCU).
Meskipun ada banyak hal untuk direnungkan setelah menyelesaikan seri dari Loki itu, romansa sentral pada inti pertunjukan telah menimbulkan beberapa perdebatan di dunia maya (daring), terutama seputar konsep "selfcest."
Diketahui, selfcest adalah kiasan akrab di lingkaran fandom yang melibatkan pengiriman (berharap bahwa dua karakter dalam suatu hubungan) karakter dengan versi lain dari diri mereka sendiri layaknya karakter Loki.
Baca Juga: Dapat Pesan Diminta Jangan Urusi Kebijakan, dr. Tirta: Cara Bungkamnya Gitu Amat
Dikutip PikiranRakyat.Cirebon.com dari Insider, Sabtu 17 Juli 2021, setelah meme di platform seperti Tumblr pada tahun 2010-an, ‘Loki’ telah memperbarui beberapa perdebatan seputar kiasan tersebut.
Namun, hubungan sentral acara tersebut telah membuat penggemar mengajukan pertanyaan lain, terutama terkait dengan implikasinya pada representasi LGBTQ ‘Loki’.
Alur cerita utama 'Loki' melibatkan Loki yang jatuh cinta dengan versi dirinya sendiri.
Loki mengikuti versi era ‘Avengers’ dari karakter yang menyimpang dari "garis waktu suci", serangkaian acara yang dikelola oleh Time Variance Authority (TVA).