PR CIREBON – Beredar pesan berantai melalui Whatsapp yang menyatakan bahwa masyarakat Riau dan Pekanbaru diimbau untuk tetap berada di rumah selama dua pekan.
Hal tersebut dikarenakan ruang perawatan untuk terdampak virus corona atau Covid-19 penuh.
Berdasarkan narasi, pesan tersebut bersumber dari dokter spesialis paru yang meminta agar masyarakat di rumah saja selama karena virus corona semakin berbahaya.
Baca Juga: Penambang asal Tanzania Mendadak Jadi Miliarder usai Temukan Dua Batu Permata Langka
Namun saran itu ditolak pemerintah karena Presiden Jokowi sudah memerintahkan new normal.
Begini narasi asli pesan yang beredar tersebut:
Dokter Spesialis paru riau sepakat untuk semua orang di riau 2 minggu ini dirumah saja.. jgn keluar2..
sudah di sarankan ke pemerintah.. tp ditolak, karena jokowi sudah keluarkan kebijakan new normal jd pemerintah daerah gak berani lg buat psbb..
Baca Juga: Polisi Periksa Penjual Bakso Cuanki yang Ludahi Mangkuk Dagangannya, Awalnya Mengaku Hanya Mencium
jadi pesen dr indra yovi Sp.P jagalah keluarga kalian di rumah.. karena sekarang kasusnya lebih berbahaya dan lebih banyak pada saat psbb dulu.. inert immunity.. siapa kuat daya tahan tubuhnya dya yg menang.. jgn keluar rumah, jgn shalat di masjid dulu, jgn ke sekolah, tetap stay at home...
Pekanbaru masuk zona Merah.. hari ini 29 org positif covid. 1 org meninggal... Ruang rawat covid 19 di rsud sudah penuh.. icu pinere covid 19 jg penuh..
Baca Juga: Ratusan Kader PDIP Konvoi Tuntut Pelaku Aksi Pembakaran Bendera Partai, Megawati: Kader Siap Siaga
Kemudian tim PikiranRakyat-Cirebon.com menelusuri dari berbagai sumber, ditemukan pernyataan Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yopi, mengatakan informasi yang beredar tersebut tidaklah benar alias hoaks.
Menurutnya hingga saat ini jumlah positif tertinggi di Riau adalah 27 orang bukan 29. Sedangkan untuk ruang ICU di RS masih ada tempat.
Dia juga menambahkan bahwa yang berwenang untuk menetapkan PSBB adalah kewenangan pemerintah pusat.
Baca Juga: Kurang Dana Saat Krisis Pandemi, UNICEF Laporkan Banyak Anak Kekurangan Gizi di Yaman
Selain itu perhimpunan dokter spesialis paru di seluruh Riau 32 orang, belum pernah mengeluarkan statement resmi tentang hal di atas.
Dengan demikian Berdasarkan informasi yang diberikan oleh dr Indra Yopi bahwa informasi mengenai kewajiban di rumah saja selama 2 minggu tidaklah benar alias hoaks.
***